akan tiba saat nya

5.1K 640 15
                                    

Mereka ramai ramai menuju kamar Caine. Pintu kamar Caine terbuka sedikit. Caine sedang duduk di pinggiran kasurnya. Dengan mengenakan baju turtleneck dan celana panjang. Riji masuk diikuti yang lain. Caine terkejut dengan siapa yang datang.

"Eh, kenapa dateng kesini rame rame?" tanya Caine kebingungan karena tak seperti biasanya. "Mami...." Mia langsung memeluk Caine. "Mia kenapa?" tanya Caine. "Mia khawatir sama mami. Mami ngga papa kah?" tanya Mia dengan suara manjanya. "Mami ngga papa kok, tumben hari ini kesini semua. Kenapa?" tanya Caine.

"Tadi kita abis nge wawancara in bapak, soal kejadian semalem. Tapi bapak ngga mau ngaku. Yaudah, kita cek aja kondisi mami" kata Key menjelaskan. Caine lalu teringat dengan kejadian semalam. Bahkan sekarang pantatnya seperti mati rasa. Ketika Caine sibuk mengobrol dengan anak anaknya. Sebuah bisikan terdengar di telinga Caine.

"Waktu mu hanya tinggal 10 jam." Caine lalu melirik jam dinding di kamar nya. Menunjukkan pukul 11 siang. "Iya, aku mengingat itu" ucap Caine dalam hati. "Nanti jam 8:30, kita ngumpul di ruang tengah dulu yaa. Ada yang pengen mami sampein ke kalian." ucap Caine kepada anak anaknya. Seketika anak anaknya menjadi lebih bersemangat.

Ketika jam dinding di kamar Caine masih menunjukkan pukul 8 malam. Molly tiba tiba muncul di hadapannya. Dengan melayang layang. "Sudah siapkah kau Caine? Masih ada 1 jam lagi sebelum kau pergi. Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?" tanya Molly. "Aku hanya akan berterima kasih pada mu. Karena kau, aku masih hidup sampai hari ini. Aku akan kembali menuntaskan pendidikan ku, lalu mendapatkan pekerjaan yang aku ingin kan. Itulah yang aku impikan dulu." ucap Caine dengan mata sayu.

"Apakah akan terasa sakit?" tanya Caine sedikit khawatir. "Tidak, kau hanya seperti bangun dari mimpi yang panjang. Kau akan bangun di tempat tidur mu. Jauh sebelum kejadian lift itu. Jadi kau punya lebih banyak waktu agar tidak terlambat pentas seperti dulu" ucap Molly menjelaskan.

"Boleh aku memelukmu?" tanya Caine. "Tentu saja" jawab Molly. Caine memeluk gumpalan bulu itu. Sangat hangat. "Apakah aku bisa bertemu dengan Rion lagi?" tanya Caine dengan wajah sedih. "Tentu, jika kau beruntung" jawab Molly.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang