penjelasan

6.2K 726 0
                                    

Caine ikut membaringkan tubuh nya di samping Molly yang tengah mendengkur. Ada satu pertanyaan yang ingin di tanyakannya kepada Molly 'bagaimana jika ia sudah menyelesaikan misi ini? Apakah ia akan kembali ke dunianya?'

Caine memandangi Molly, dan sesekali mengelus bulu Molly yang lembut. Bulu yang sangat lembut dan halus seperti sutra. Molly terbangun karena bulunya di elus. Ketika Molly terbangun, ia terkejut karena jarak antara wajah Caine dengan wajah nya hanya 1 jengkal. Membuat ia langsung meloncat di atas kasur karna kaget.

"Ekk, astaga. Kau membuat ku kaget saja. Apa yang membuat mu memandangku seperti itu?" tanya Molly sembari menjilati bulu ekornya. "Tidak ada, aku hanya menunggu mu bangun" ucap Caine sambil terkekeh. "Molly, sebenarnya ada yang ingin ku tanyakan padamu tadi sebelum kau tidur." ucap Caine main serius.

"Hm, apa itu?" tanya Molly sambil membenarkan posisi duduknya. "Jika aku sudah menyelesaikan misi ini? Aku bisa kembali ke dunia ku kan?" tanya Caine penasaran. "Itu pilihanmu, kau bisa memilih. Antara tetap tinggal disini, atau kembali ke duniamu" jawab Molly. Jawaban itu membuat Caine sedikit lega.

Laci tempat Caine menyimpan arlojinya, kembali berdering. Caine mengambil arloji itu lalu memakainya. Hologram kembali muncul. "Hai, aku kembali." ucap Caine hologram dengan gembira. "Hah, kenapa kau datang lagi?" tanya Caine yang mungkin sudah capek melepas pakai arloji itu. "Kenapa kau seperti tidak senang begitu aku kembali?" tanya Caine hologram sedikit bersedih. "Tak apa" jawab Caine sedikit cuek.

Melihat Caine hologram ada di sana, membuat Caine kepikiran dengan pertanyaan baru. "Jika aku kembali ke dunia ku, apakah jiwa mu akan kembali pada raga ini?" tanya Caine kepada si hologram itu. "Tentu saja tidak bisa, aku bahkan tak bisa pergi kemana mana. Ke raga yang kau tempati ataupun pergi ke dunia lain. Aku akan tetap berada dalam arloji ini" jawab Caine hologram dengan raut wajah yang sedih. "Tapi mengapa? Kau harusnya kembali kan, jika aku kembali ke duniaku?" Caine makin bingung.

"Dengar Caine, ketika aku menunggu Molly menemukanmu. Selama 3 tahun. Aku mengalami putus asa yang mendalam, bahkan aku tak yakin Molly bisa menemukan kembaran ku di dunia lain. Hingga tak sadar aku mengucapkan sumpah. Bahwa aku akan tetap mengisi arloji yang kosong ini, meskipun Molly sudah berhasil menemukan kembaranku" ujar Caine hologram dengan muka sedihnya.

"Di dunia ini, jika sumpah sudah terucap dari bibir seseorang. Tak bisa lagi di bantah dengan bentuk apapun. Bahkan jika kau bersikeras tetap mau menolongnya. Itu takkan membuahkan hasil apapun. Tak ada gunanya jika menyesal" jelas Molly. Penjelasan Molly membuat Caine sangat berhati hati ketika berbicara.

"Terimakasih untuk penjelasannya Caine, dan Molly. Kurasa aku akan keluar kamar dan memeriksa persediaan makanan." ucap Caine mengakhiri percakapan mereka. "Baiklah, sama sama Caine." ujar Caine hologram lalu segera menghilang. "Baiklah, aku juga akan pergi jalan jalan sebentar. Jika kau memerlukan bantuan ku. Panggil saja namaku" ucap Molly sebelum masuk ke sebuah portal

Caine mengembalikan arloji pada tempatnya. Ia duduk di sudut kasur nya. Menghela nafas panjang sambil memainkan ponselnya. Ia mendapat pesan dari Rion.

Rion: hari ini aku pulang larut malam. Jika kau lapar, kau bisa memesan makanan ataupun memasak. Di kulkas ada beberapa bahan mentah yang bisa kau pakai. Jika tidak ingin terlalu repot, kau bisa memasak mie instan yang ada di rak.

Caine melihat jam dinding di kamar nya. Menunjukkan pukul 06:00 pm. "Dan orang ini sudah pergi entah kemana" gumam Caine. Ia mematikan ponselnya lalu keluar kamar menuju dapur.


Love in another world (RionCaine) Where stories live. Discover now