Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
***"Jadi dia tidak hamil ya..." Kushina, ibu berambut merah itu tertunduk lesu. Ia kecewa saat mertuanya yang berprofesi sebagai bidan itu memberikan hasil pemeriksaan.
"Sudah ku bilangkan dia tidak mungkin hamil, aku saja belum menggarapnya." Gerutu Naruto sambil memalingkan wajahnya dengan bibir yang mengerucut.
"Padahal aku sudah menggratiskan semua pengunjung kedai hari ini...," Kepala merah Kushina tertunduk penuh kekecewaan. Bagaimana tidak puluhan ribu Yen hari ini sudah melayang tak berbekas.
"Sudahlah Kushina..., kita harus lebih bersabar lagi. Lagi pula tak lama lagikan mereka menikah..." Minato memberi semangat pada sang istri. Padahal jujur dalam hatinya Minato sangat terpukul saat mengingat kejadian tadi siang. Hari ini kedai ramennya hanya menghasilkan beberapa ribu Yen karena tingkah sang istri.
"Kuharap kita masih di beri umur panjang, Tsutsu, untuk melihat anak Naruto." Harap kakek Naruto yang bernama Jiraiya ini.
"Kita?, kalau mau mati tak perlu ajak-ajak aku. Kau sendiri saja sana." Jawab Nenek Naruto yang bernama Tsunade ini.
Jiraiya langsung tertunduk lesu dengan aura suram setelah mendengar jawaban ketus sang istri.
"Ah, sudah....sudah kalian ini ribut saja, kapan Hime bangun jika kalian ribut terus..., ayo keluar..." Naruto tanpa pri kemanusiaan mengusir ayah ibu dan kakek neneknya dari kamarnya yang sekarang jadi tempat istirahat Hinata.
Minato, Kushina, Tsunade dan Jiraiya pun mau tak mau harus keluar dari kamar itu. Karena di usir oleh anak cucu mereka. Tapi sebelum keluar dari kamar itu menyusul istri dan anak menantunya, Jiraiya kembali menghadapkan wajahnya ke wajah cucu semata wayangnya inu.
"Hei..., kau mau apa bocah?, kenapa tidak keluar?" Ujar Jiraiya dengan cengiran mesumnya.
"Ero Ji-chan....!!!!, jangan samakan aku seperti dirimu yang mesum itu!!!!" Teriak Naruto sambil mendorong tubuh besar sang kakek keluar dari kamarnya.
oOo
Hinata mengerjap-ngerjapkan matanya. Kepalanya yang sempat berdenyut tadi kini kembali membaik. Pelan-pelan dia perhatikan sekitarnya. Orange,biru. Seingatnya kamarnya itu bernuansa shaby chic dengan dominasi warna peach dan lavender.
Dan satu lagi, kenapa kasur ini beraroma cytrus dan lemon. Kamar Hinata itu wanginya ya kalau tidak lavender ya jasmine.
Hinata yang sedang mengucek-ngucek matanya mencoba memperbaiki pandangannya kalau-kalau yang dia lihat salah. Ia mendudukan dirinya yang tadi berbaring di single bed yang dilapisi sprei motif bendera inggris itu hingga...
"Agggggghhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!" Hinata terperanjat dan melengking nyaring. Sesosok tubuh tegap hanya mengenakan boxer kini duduk dihadapannya.
YOU ARE READING
Sweet Dream
FanfictionBagai bumi dan langit, seperti mentari dan rembulan. Perbedaan keduanya begitu kentara, hingga sebuah takdir yang menautkan benang merah antara mereka. Namikaze Naruto, Inspektur Kepolisian Jepang dengan segudang prestasi, harus terlibat urusan hati...