53. Cinta Yang Terlambat -2-

5.5K 517 32
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Waktu seolah berjalan melambat, diiringi dengan gerimis pembuka musim gugur yang membuat udara semakin menusuk hingga ke persendian. Wajah, rambutnya mulai dibasahi bulir-bulir air, Hinata mendongak, air mata yang menetes dari mutiara lavendernya membasahi pipi putihnya yang bagai pualam, pandangannya menangkap bulir-bulir air hujan yang merembes dari surai kuning Naruto. Pria itu masih mendekapnya erat, menghindari tubuhnya dari tarik-menarik para awak media yang ingin mengabadikan wajah lusuhnya.

Penat, lelah, semua itu dapat Hinata lihat dari raut wajah pria itu. Naruto tak pernah sekalipun meninggalkannya sekalipun ia telah mengkhianati cinta tulus pria itu yang hanya di persembahkan untuknya.

'Semua impianku... cita-cita yang kubangun selama ini dihancurkan oleh orang yang begitu aku percayai..... Dan dia... pria ini orang yang tak pernah kuharapkan hadir dalam kehidupanku... dia berdiri paling depan sebagai tamengku ketika cintaku meninggalkanku...'

...

"Maaf Anda hanya bisa mengawalnya sampai disini."

Hinata tersenyum kecut saat seorang sipir penjara wanita menghentikan langkahnya bersama dengan Naruto. Gadis itu tahu benar untuk siapa kalimat itu tertuju. Ia mendongak kearah sampingnya, menatap wajah Naruto yang basah akibat air hujan, bahkan tangan pria itu masih bertengger di bahu mungilnya.

"Pulanglah... semua akan baik-baik saja...." Tersenyum tipis, walau terpaksa, Hinata tak ingin semakin menjadi beban bagi Naruto.

"Berjanjilah padaku untuk baik-baik saja..." Biru samudera itu bertemu dengan violet lembut.

"Besok persidangannya, bukan...? Kau akan kembali menemuiku?"

"Kenapa bertanya seperti itu?" Naruto malah menjawab pertanyaan Hinata dengan pertanyaan kembali. "Aku akan berada dekat denganmu..."

Hinata mengangguk sebentar, lalu sipir penjara itu membawanya menuju rumah barunya yang mungkin akan cukup lama menjadi tempat tinggalnya. Sebelum masuk kedalam jeruji besi yang akan merampas kemerdekaannya, Hinata sempat menoleh, menatap Naruto yang tak melepaskan pandangan pada dirinya.

Kedua tangannya yang terborgol ia angkat, lalu satu tangannya ia pergunakan untuk melambai pada Naruto. 'Kami-sama yakinkan aku bahwa aku benar-benar mencintainya....' Ucap Hinata dalam hati sebelum sipir wanita itu benar-benar membawanya kedalam penjara.

...

"Ada yang mau membesukmu...."

Hinata mendongak, sejak tiba di ruangan remang yang disebut sel penjara itu, ia hanya duduk sambil memeluk lututnya yang di tekuk dan menyembunyikan wajahnya.

Bunyi decitan pergesekan besi itu terdengar jelas, ketika sipir penjara itu membuka jeruji besi yang kini mengurung Hinata.

"Apa Polisi tadi sore yang mengawalku...?" Tanya Hinata lembut seraya menegakkan tubuhnya.

"Ya... tapi nampaknya dia datang bersama dua orang lainnya." Jawab Sipir itu malas.

...

Hinata melangkah gontai menuju sebuah dinding berkaca tebal yang ada dihadapannya, ia tersenyum kecut ketika melihat tiga orang dengan warna surai yang amat menyala di balik kaca tebal itu.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now