40.Sesuatu Yang Salah -1-

6.3K 591 47
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Gigi-gigi putihnya bergemelutuk satu sama lain. Tangan kirinya mengepalkan tinju hingga kukunya memutih. Aliran darah Naruto seolah berdesir deras dengan suhu yang amat panas.

Hinata berjalan mendahuluinya, mendekat kearah buronan yang selama ini menjadi incarannya. Greb. Tangan dengan warna karamel itu dengan mudah menggenggam pergelangan mungil sewarna susu milik si gadis. "Hinata tak akan kemanapun!" Siapapun yang mendengar pernyataan Naruto saat ini pasti memahami, bahwa Inspektur ini tak main-main dengan perkataannya.

"Ck..." Berdecak kesal, Toneri membuang pandangannya bosan ketika melihat monopoli Naruto atas tubuh Hinata. Tangan kanan Naruto yang menggenggam pergelangan tangan Hinata tanpa permisi menarik gadis itu ke belakang tubuh besar tingginya. Hingga tubuh Hinata yang mungil tak terlihat sama sekali.

Dan anehnya lagi, Hinata yang tadi sempat tak mendengarkan Naruto. Kini seolah terhipnotis hingga mengikuti keinginan si pirang.

"Kau tidak bisa terus mengaturnya, dia sudah bukan anak kecil lagi. Biarkan dia memilih sendiri, ne Honey?" Toneri memiringkan kepalanya berusaha mencuri pandang pada Hinata yang terhalang tubuh tegap Naruto.

Dari balik punggung tegap berbalut tuxedo hitam itu, kepala bermahkotakan indigonya menyembul. Menatap ragu iris biru pucat dihadapannya. Sampai sebuah tangan kekar sewarna madu terlentang dihadapannya.

"Kau tak akan kemanapun Hime, ayahmu sudah mempercayakanmu padaku. Kau pergi bersamaku, maka pulangpun harus bersamaku." Jawaban mutlak Naruto seolah tak terbantahkan.

Namun tidak bagi gadis yang kini tersembunyi di balik punggungnya. Gadis itu memiliki keraguan yang amat dalam pada ketulusan perasaan sang Inspektur terhadapnya.

"Honey... mana orang yang kau percaya, seseorang yang kau kenal kurang dari satu tahun. Atau orang yang telah mengenalmu sejak belia, hm?"

"Tutup mulutmu Ootsutsuki!!" Naruto menggeram marah, saat pria bersurai perak itu berusaha mempengaruhi Hinata.

Satu langkah Hinata kembali maju dari balik tubuh Naruto.

"Kau tak akan kemanapun Hime." Genggaman telapak tangannya pada pergelangan tangan Hinata kian erat.

Namun senyum Toneri yang 'terlihat' begitu tulus mampu meluluhkan hati lembut seorang Hyuuga Hinata. "Kau punya Minato Ji-san, Kushina Ba-san, dan kakek nenek yang sangat mencintaimu Naruto-kun..., juga Shizuka yang ingin kembali padamu..., sementara Toneri-kun.. dia tak punya siapapun selain aku." Tersenyum tipis dengan sangat lembut satu tangan Hinata melepaskan tangan kekar Naruto yang menggenggam erat pergelangan tangannya yang lain.

Begitu lembut hingga Naruto tak kuasa untuk mempertahankan genggamannya karena takut menyakiti gadis tercintanya.

"Aku lebih dahulu menyukai dan mengenal Toneri-kun...," berjalan pelan kearah Toneri, Hinata seolah memiliki keyakinan kuat atas pria itu.

Wajah Naruto kian menyendu saat punggung kecil Hinata kian menjauhinya. Safir biru cerahnya meredup. Seolah kehilangan harapan ketika Hinata lebih memilih pergi bersama penjahat yang telah menipunya mentah-mentah.

"Kau akan mendapatkan wanita lebih baik dariku, Naruto-kun. Kumohon cintailah dia dengan tulus dan jangan pernah hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Sayonara Naruto-kun.."

Gyuuuuttt. Seperti diremas dari dalam. Hati Naruto merasakan ngilu bukan kepalang, saat kata-kata menohok itu di lontarkan Hinata. Terlebih lagi gadis itu menerima rangkulan Toneri dan tanpa berbalik masuk kedalam mobil Lamborghini milik Toneri.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now