43. Maaf Harus Melibatkan Mu -2-

10.3K 750 228
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Song Fic : Once Again
Ost. Descendants Of The Sun

"Menurut pengakuan Toneri, dia meletakkan barang bukti terakhir di Hime Collection. Kehadiran Hyuuga-san sebagai saksi dalam kasus ini akan sangat membantu kepolisian. Untuk sementara butiknya di tutup selama proses penyidikan."

Tak mampu membantah. Semua yang di katakan pimpinan kepolisan Negeri Matahari terbit ini benar adanya. Dialah yang telah mempermainkan prosedur hukum demi gadis tercintanya tersebut. Dan pada akhirnya ia terjebak dalam siasatnya sendiri. Ketika posisinya di institusi bergengsi ini dipertaruhkan, dan gadis tercintanya masih harus terlibat dalam kasus ini.

"Hyuuga-san akan menjadi saksi kunci dalam kasus ini. Mohon kerjasamanya Hyuuga-san."

Hinata tak berkata sepatahpun, untuk menanggapi permintaan Asuma. Mutiara lavendernya menatap tajam pada sepasang safir yang menatapnya dengan tatapan sendu. Naruto seolah sedang mengiba maaf pada tengah Hyuuga ini, namun tak sedikitpun kesempatan Hinata berikan pada sang penegak hukum. "Dimana saya harus menunggu?" Sebuah pertanyaan menjadi tanggapan Hinata atas permintaan Asuma.

"Akan saya antar, Nona..." Seorang gadis pegawai sipil kepolisian menghampiri Hinata, dan mempersilahkan Hinata mengikutinya.

Hinata melangkah tanpa sedikitpun menoleh kearah Naruto yang memandangnya dengan tatapan mengiba. Cinta pertamanya seolah menutup rapat mata hatinya untuk cinta tulus yang melakukan pengorbanan besar untuk nama baiknya.

Safir biru Naruto, memandang sendu punggung kecil Hinata yang mulai berjalan menjauhinya. Ia tersenyum kecut, karena tak sedikitpun Hinata melihatnya, bahkan untuk sekedar mendengarkan penjelasannya.

"Bersikaplah profesional." Asuma berpesan sebelum berlalu. Ia mengerti tentang perasaan Inspektur yang pernah menjadi anak didiknya di akademi kepolisan itu. Ia tahu persis kisah cinta Naruto dengan rekan satu lettingnya yang harus berakhir demi karir masing-masing.

Namun kali ini berbeda, dari tatapan dan bagaimana cara ia memperjuangkan Hinata. Nampak jelas bahwa Inspektur handal itu sangat bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan hati Hyuuga Hinata.

"Maaf..." Hinata menggapai tangan Amaru, pegawai sipil kepolisian yang mengantarkannya sampai ke kursi tunggu di depan ruang interogasi yang akan ia masuki bersama Naruto beberapa saat lagi.

Tersenyum ramah, Amaru menatap lembut mutiara lavender Hinata. "Ada yang bisa saya bantu Hyuuga-san...?" Tanya Amaru sopan.

"Bisa saya menemui Ootsutsuki Toneri sebentar?" Tanya Hinata sambil menatap penuh harap pada iris Amaru. Dari wajah cantiknya yang terlihat kalut, tampak jelas Hinata sangat mengkhawatirkan keadaan pria yang kini menjadi tawanan kepolisian tersebut.

"Maaf, tapi dia belum boleh-"

"Amaru..."

Amaru mengentikan kalimat yang akan di lontarkannya ketika suara atasan langsungnya terdengar. "Inspektur-san..." Amaru langsung berojigi sekilas sebagai rasa rohmatnya pada Komandan Divisi Anti Narkoba Kepolisian Jepang tersebut.

"Tinggalkan kami berdua." Perintah Naruto sambil berjalan mendekat kearah dua gadis berwana rambut kontras tersebut.

Gadis bersurai cokelat muda itu mengangguk menuruti perintah Naruto, ia berjalan pelan meninggalkan dua insan yang kini tengah terlibat perang dingin tersebut.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now