52. Cinta Yang Terlambat -1-

6K 582 46
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Hinata tak pernah menyangka bahwa langkah yang ia tempuh kali ini akan membuatnya hancur sehancurnya. Karir cemerlang yang ia bangun susah payah kini hanya tinggal angan, kepercayaan dari mendiang Sang Ibu telah gagal ia laksanakan. Rasa bangga yang disematkan oleh Ayah dan Kakaknyapun telah pupus.

Ia tahu ia salah, ia berpihak pada Toneri, mafia kelas kakap yang jelas-jelas tidak mencintainya. Pria itu hanya memanfaatkannya. Namun bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini. Ia mengakui bahwa dengan sadar ia membantu Toneri mejalankan bisnis haramnya, padahal tak sedikitpun Hinata tahu bahwa Toneri adalah mafia kelas kakap.

Hinata adalah korban, ia di tipu mentah-mentah oleh Toneri, pernah satu kali ia mencoba untuk membantu Toneri kabur dari penjara dan menutupi semua kesalahan Penjahat itu dengan kesaksian palsunya. Namun naas, Hinata hanya modal cinta tulusnya pada Toneri. Ia tak cukup pandai atau licik untuk memutar balikan fakta.

Silat lidahnya kalah di hadapan Shikamaru, setelah posisi Naruto sebagai penyidiknya digantikan, membuat Hinata diam tak berkutik. Ia bahkan di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus bertaraf internasional ini, dan diduga membantu sindikat narkoba yang telah menjadi buronan dunia.

Namikaze Naruto, orang yang selama ini menutupi kesalahan yang sebenarnya tidak ia sadari, juga harus menerima akibat dari cinta pertamanya yang salah. Posisinya sebagai Inspektur Kepolisian dengan segudang prestasi harus di pertaruhkannya karena bersikap terlalu lembut padanya saat menjalani interogasi.

Hinata keluar dari sebuah ruangan yang berlapis kaca tebal. Ruangan besar yang di ketahui adalah ruangan dimana Komisaris Sarutobi Asuma, pemimpin tertinggi di Institusi Kepolisian Negeri yang di juluki Macan Asia ini.

Netra ungu mudanya menatap Naruto yang sedang duduk di kursi panjang di samping pintu ruangan itu. Ia mengedarkan pandangannya, Ayah, Kakak bahkan teman-temannya tak terlihat disana. Hanya Naruto, pria yang telah ia permainkan berkali-kali, masih setia mendampinginya.

Pria bertubuh tegap itu bangkit, langkahnya cepat menghampiri Hinata yang berdiri di belakang Shikamaru. Netra safirnya menyendu, hatinya tertohok sakit saat menatap pergelangan putih dan mungil Hinata dilingkari dengan besi berbentuk bundar yang disebut borgol.

"Hanya Polisi yang di perbolehkan tak berjarak denganmu..." Menggunakan tangan besarnya, Naruto menarik bahu Hinata, merangkul lembut bahu mungil yang bergetar ketakutan itu.

Shikamaru yang bertanggung jawab atas kasus ini nampak memandang adegan itu dengan tatapan sinis dan bingung. Mengingat Hinata sudah di sterilkan untuk tak menemui siapapun sampai persidangan di mulai.

"Aku sudah meminta izin pada Komisaris sebelum dia bertemu kalian. Aku bukan lagi Pimpinan Divisi Anti Narkoba, tapi aku masih seorang polisi, dan tugasku sekarang mengawal-" Tenggorokan Naruto tercekat, berat baginya untuk mengatakan perkataan itu. "Mengawal Terdakwa Hyuuga Hinata selama jalannya persidangan."

Mengangguk mengerti, Shikamaru melanjutkan langkahnya, membiar Naruto yang merangkul erat Hinata berjalan di belakangnya. 'Kenapa kasus ini jadi sangat merepotkan.' Umpatnya dalam hati.

...

Hinata menuruni satu persatu anak tangga, ia bersama Naruto dan Shikamaru menuju lobi utama Markas Besar Kepolisian Jepang. Netra ungu mudanya menatap kebawah, Sakura dan Ino nampak menangis sesegukan saat melihat kedua tangannya yang telah menghasilkan karya-karya mengagumkan itu terbelenggu borgol.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now