29. Familly Gathering 1

8.6K 743 126
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Song Fic : Now
By : Lee Joon Gi

"Naruto-kun, pelan-pelan saja!!!" Lengkingan gadis bersurai ungu kelam itu bercampur dengan deru angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naruto-kun, pelan-pelan saja!!!" Lengkingan gadis bersurai ungu kelam itu bercampur dengan deru angin. Jantungnya terasa akan lepas dari tempatnya.

Bagaimana tidak Inspektur tampan yang sedang memboncengnya ini, sedang  mengemudikan motor sportnya dengan kecepatan diatas 100km /jam. Bahkan ujung-ujung rambut sepinggangnya yang telah susah payah ia blow kini berterbangan tak beraturan di udara. Usaha kerasnya menata rambut berjam-jam kini sia-sia akibat ulah Naruto yang kini tengah berkejaran dengan waktu.

Kuda besi itu melaju kencang menembus jalanan Tokyo yang pagi itu tengah lenggang. Naruto tak punya pilihan lain, sebagai seorang polisi ia bahkan harus melanggar tata tertib lalu lintas agar sampai tepat waktu di markas besar kepolisian Jepang.

Jika tidak, bus yang akan mengangkut mereka berdua menuju kota Yokohama, tempat dimana family gathering tersebut dilaksanakan. Akan tinggal landas dari lapangan markas besar kepolisian Jepang.

Mungkin Naruto terlambat menjemput Hinata? Tidak bukan itu alasannya hingga mereka harus mengejar waktu seperti ini.

Naruto bahkan sudah berada sejak pukul lima pagi di Hyuuga mansion, tapi karena persiapan Hinata, mulai dari mandi, make-up hingga mencatok dan blow rambut indigo panjang dan lebatnya lah yang membuat Naruto harus menunggu hampir tiga jam. Jadi salahkah Naruto jika mereka berdua terlambat berkumpul di markas polisi?

Tiba di lapangan luas markas besar kepolisian Jepang, Naruto memarkir asal kuda besinya. Lalu berlari kencang menuju bus besar yang mulai dinaiki oleh para polisi beserta keluarganya.

Melihat Hinata yang kepayahan berlari karena ransel besar di pundaknya. Naruto mengambil alih ransel berwarna ungu terang itu dan membawanya di depan tubuhnya. Karena Naruto sendiri juga menanggung beban ranselnya sendiri di pundaknya.

"Ayo Hime, nanti kita ketinggalan busnya... hhhhhh..."

"Naruto-kun aku sungguh tak kuat lagi..."

"Ayo sedikit lagi Hime kita sudah dekat dengan busnya."

Tapi naas ketika mereka hampir mendekat dengan bus. Satu penumpang terakhir naik dan pintu bus berwarna biru itu tertutup. Lalu tanpa permisi dan salam lagi bus besar itu mengepulkan asap pada knalpotnya dan mulai melaju.

"Woy tunggu kami heiiiii!!!!" Naruto berteriak sambil berlari dan melambai-lambaikan tangannya. Tapi bus itu terus melaju.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang