Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and HinataSong Fic : Become Me Each Other's Tears
...
Aku takut, aku akan bolak-balik dalam kenangan
Aku takut, kau akan menjadi kerinduan jika aku menghapusmu
Jadi aku tak bisa membiarkanmu pergi
Kau dan aku, meski kita menjadi air mata satu sama lain
Tapi kita kembali ke dalam waktu, di hari yang menyilaukan
Ketika kita berpelukan dengan erat, seperti mimpi
Ingatlah kita pada hari-hari itu, pada waktu itu
Jendela kecil di dalam hatiku
penuh dengan kerinduan yang menyedihkanBahkan dalam mimpiku, adalah warnamu
Tidak ada awal sehingga tidak akan ada akhirnya
Bahkan jika kau mengatakan selamat tinggal
hatiku mengatakan, tidak
...
Setitik air mata menetes dari balik kelopak lentik yang membingkai iris keunguan nan meneduhkan miliknya. Memalingkan wajah cantiknya dari layar ponsel berlogo apel itu. "Bodoh, kenapa aku harus menangis membaca pesan murahan seperti ini." Gerutunya pelan. Tapi hasratnya seolah tak dapat di sangkal.
Kendati mulutnya mengumpat pesan yang dikirimkan oleh sang Inspektur keponsel pintarnya sebagai pesan murahan, tapi ia tetap tergelitik untuk melirik layar ponselnya dan membaca kembali pesan yang dikirimkan oleh Naruto.
Membohongi hatinya sendiri. Itulah yang dilakukan Hinata selama beberapa hari ini. Menutup diri untuk tak berkomunikasi dengan Naruto membuat dadanya terasa ngilu.
Tapi ego yang menang atas perasaannya membuat ia enggan untuk sedikitpun membuka hati atau memberi kesempatan pada Naruto untuk menjelaskan semuanya. Menjadi kesayangan dalam keluarganya membuat rasa sensitif terhadap perasaannya di pupuk hingga subur. Baginya menjual cinta untuk sebuah kepentingan pribadi adalah kesalahan tak termaafkan.
Tok Tok Tok.
Mengalihkan pandangannya dari layar ponsel pintarnya ketika pintu besar diujung meja kerjanya di ketuk. "Masuk..." Jawabnya singkat sambil mengalihkan perhatiannya ke note book digitalnya yang berwarna ungu muda.
"Ada tamu untukmu..." Gadis bertubuh sintal dengan surai pirang pucatnya yang tergerai sampai ke panggul berdiri di ambang pintu.
Hinata mendesah pelan. Sedikit kesal ketika gadis bernama Shion itu kembali mengulang kalimat yang sama seperti yang ia ucapkan beberapa hari yang lalu.
"Sudah ku katakan Shion jika Naruto atau Toneri datang katakan aku tak ingin menemui mereka-"
"Bukan mereka yang datang Hinata," Shion sedikit bergeser. Mempersilahkan wanita paruh baya yang berdiri di belakangnya untuk maju. "Nyonya Namikaze yang ingin menemuimu...."
ΔΙΑΒΑΖΕΙΣ
Sweet Dream
FanfictionBagai bumi dan langit, seperti mentari dan rembulan. Perbedaan keduanya begitu kentara, hingga sebuah takdir yang menautkan benang merah antara mereka. Namikaze Naruto, Inspektur Kepolisian Jepang dengan segudang prestasi, harus terlibat urusan hati...