62. Pembuktian Cinta -2-

10.2K 714 187
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

"Ada kabar tentangnya?"

Kepala yang ditumbuhi surai indigo itu mendongak, fokusnya pada tumpukan kertas sketsa di atas mejanya kini teralih pada sang pemilik suara yang memecahkan konsentrasinya. Mutiara lavender dan ametys violet itu beradu lirih.

Sebuah gelengan serta senyuman tipis dilakukan Hinata atas pertanyaan gadis bersurai pirang pucat yang dulu adalah mahasiswa magang di butiknya. Shion, kini telah resmi menjadi asistennya di butik yang pernah terlibat dengan kasus mafia internasional itu.

"Ini sudah tahun kedua Hinata, kau masih mau menunggunya?"

Senyum tipis penuh keyakinan masih tersungging dari bibir peach milik perancang busana yang kini pamornya semakin melejit itu. "Tentu saja..." Jawab nya sambil menatap lekat hasil coretannya.

"Kau tidak tahu keberadaannya dimana?"

"Prancis..." Hinata kembali menjawab santai, "markas besar Interpol berada disana, bukan?" Bibir peach miliknya tersenyum sembari melihat goresan yang ia torehkan di atas kertas sketsa, goresan yang mampu membuat lukanya sedikit terobati. Sketsa Narutonya dengan seragam kebanggaannya.

 Sketsa Narutonya dengan seragam kebanggaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ck..." Shion bedecak kesal sembari meletakkan tangan di pinggang sintalnya. "Aku tahu markas besar interpol itu berada di Prancis, tapi kau tak tahu tepatnya dimana berada"

"Hufff," gadis Hyuuga itu mendesah nafas berat. Uap dingin mengepul dari mulut dinginnya, saat ini Jepang sedang berada di musim salju. "Lalu aku harus menyerah, Shion? Dan kembali pada Toneri?"

"Kau masih labil?" Shion membolakan mata ungu terangnya, tak percaya ucapan dari sahabat sekaligus bosnya itu.

"Lalu kau ingin aku seperti apa?" Tanya Hinata pasrah.

"Kau sudah bertanya pada keluarga Namikaze?"

"Sudah kulakukan selama dua tahun..."

"Lalu hasilnya?"

"Naruto-kun tidak diperbolehkan berkomunikasi verbal dengan orang-orang di luar kepolisian, selama menjalani tugasnya. Bisa dikatakan ia di isolasi dari kehidupan selain kepolisian, untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya karena melindungiku dalam kasus tempo hari... semua ini karena ku..." Hinata menunduk lesu, mengangkat telapak tangannya dan menyenya setitik air mata yang hampir membasahi pipi putihnya.

Wajah Shion berubah menjadi iba. Kini ia merutuki mulut sampahnya yang bertanya hal semacam itu pada Hinata.

"Shion, apa ini hukuman untukku?" Hinata mendongakkan kepalanya dan menatap wajah asistennya itu.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now