28. Ini Benar-Benar Cinta

9.1K 764 174
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Song Fic : It's Okay, That Love
By Davinci

"Kenapa tak dimakan? Apa tidak enak?"

Mutiara lavendernya yang menatap kosong safir biru cerah yang berhadapannya seketika terkesiap. Hinata menghentikan lamunan kosongnya dan mulai mencerna perkataan Inspektur pirang yang duduk di depannya.

"Kalau tidak enak biarku pesankan puding, sudah kukatakan aku tak pandai membuat hidangan penutup, tapi kau bersikeras ingin kuracikkan salad buah." Tangan kecokelatan itu menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

Hinata tersenyum tipis sambil menatap safir biru Naruto dengan tatapan yang sulit diartikan. "Ini enak Naruto-kun, hanya saja..." Ucapan Hinata terhenti. Tiba-tiba rasa gugup merajai hatinya. Ia dan Naruto hanya berdua saja di dalam kediamanan Namikaze.

Kushina dan Minato tiba-tiba berpamitan pada mereka berdua setelah selesai menyantap makan malam. Entah di sengaja atau tidak, yang jelas Hinata cukup curiga dengan alasan pasangan paruh baya itu yang tiba-tiba pamit untuk menyusul Tsunade dan Jiraiya ke pusat perbelanjaan di Shibuya.

Andai saja Hinata tahu, kedua calon mertuanya itu memang sengaja memberi mereka waktu untuk berdua saja. Minato dan Kushina merasa pasangan itu perlu banyak menghabiskan waktu berdua.

"Hanya saja apa?" Naruto mempertanyakan maksud ucapan terakhir Hinata.

Hinata melepaskan gigitan gigi putih itu dari bibirnya. "Hummm..." Gumam Hinata ragu-ragu. "Tidak apa-apa..." Ia mengurungkan niatnya untuk menyampaikan sesuatu. Lalu pandangannya kembali terfokus pada mangkuk berisi campuran buah, dan menusuk anggur yang telah di belah dua dengan menggunakan garpu.

Naruto tersenyum kecil melihat bibir Hinata yang mengerucut karena mengunyah anggur tersebut. Hingga sorot matanya tiba-tiba menangkap noda mayonese yang mengotori sudut bibir mungil Hinata. Insting Naruto membawa kakinya melangkah memutari meja makan dan duduk tepat diseblah Hinata.

Ia seolah tak sadar ketika telapak tangan besarnya terulur, dan mengusap lembut sudut bibir ranum tersebut. Diam, senyap, Hinata tak mampu bergerak ataupun berkata-kata, ketika telapak tangan hangat itu mengusuri pinggiran bibirnya. Lalu bergeser tepat dibagian tengah bibir berwana peach itu.

Naruto seolah tak menyadari apa yang ia perbuat. Tak cukup dengan mengelus bibir kenyal dan ranum itu. Ia kini bahkan mendekatkan wajah tannya dengan wajah putih Hinata.

Deru nafas hangat Naruto yang beraroma jeruk, akibat buah orange yang baru saja di kunyahnya. Kian membuat Hinata terhipnotis dan tak mampu berbuat apapun.

Sensasi yang benar-benar berbeda dibandingkan saat Toneri melakukan hal yang sama persis seperti saat ini. Tubuhnya akan menegang ketakutan ketika pria itu menarik lembut pipi gembulnya seperti yang Naruto lakukan saat ini.

Hinata malah memejamkan matanya. Saat wajah mereka kian dekat. Tangannya ia letakkan tepat di dada kiri Naruto yang terbalut jaket kulit hitam. Ia dapat merasakan jantung Naruto yang berdegup cukup kencang seperti yang ia rasakan saat ini.

 Ia dapat merasakan jantung Naruto yang berdegup cukup kencang seperti yang ia rasakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang