35. Rindu Yang Tertahan -2-

7.1K 653 49
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Song Fic :
Someday Somewhere

By : Sung Si Kyung
Ost : The Legend Of Blue Sea

Langit jingga sore itu di tatap dengan penuh harap oleh dua pasang iris dengan perbedaan warna yang amat kentara. Kepala kuning sang pemilik iris sebiru lautan itu menoleh sekilas, melirik gadis mungil yang duduk di sebelahnya. Menatap lekat pemilik surai kelam yang tengah menundukkan kepalanya. Sepasang tangan putih si gadis saling bertautan, meremas pelan bagian bawah dress peach bermotif lili putih yang membalut tubuh sintalnya.

"Apa kau merasa dingin..?"

Tangan besar nan hangat si pria tiba-tiba sudah bertengger di bahu kecil si gadis. Hinata mendongakkan kepalanya. Membiarkan iris ungu mudanya menatap puas raut wajah tegas yang sudah lama ia rindukan.

"Mau ku peluk...?"

Tak menjawab apapun, malah semburat kemerahan yang muncul di pipi gembulnya. Entah karena udara musim gugur yang begitu menusuk, atau karena tawaran Komandan Divisi Anti Narkoba ini yang membuat warna pipi tembamnya berubah seketika.

"Kalau tak menjawab berarti jawabannya iya..."

Hinata terbengong, dan dengan pasrah membiarkan tangan kekar berlapis kemeja putih itu mengeratkan rangkulan pada bahunya yang terbalut sweeter putih berbahan bulu angsa.

Begitu erat Inspektur Namikaze mendekapnya, membawa kepala dengan mahkota indigo miliknya bersandar pada dada bidang yang terlapis vest berwarna navy blue. "Aku bolehkan memelukmu seperti ini?" Tanya Naruto sambil terkekeh pelan.

Hinata mendengus kesal. "Jika tak kuperbolehkan kau akan tetap melakukannya bukan?"

"Hehehehe.." Naruto terkekeh renyah lalu mengecup sekilas sisi kepala indigo Hinata. Mengalihkan pandangannya dari sang surya yang kembali ke peraduannya. Safir birunya menatap intens wajah cantik yang menengadah kearahnya. Menempelkan hidung mancungnya pada hidung mungil milik Hyuuga Hinata. "Itu karena aku mencintaimu, sayang...."

Tangan mungil sewarna salju itu mendorong pelan dada bidang Naruto. Memberi jarak pada tubuh mereka. Hingga ia kembali pada posisi semula.

Dahi Naruto berkerut, melihat perubahan sikap Hinata.

"Jelaskan dulu tentang kasusmu dengan Toneri-kun..." Rengek Hinata dengan suaranya yang terdengar begitu manis.

"Ck..." Naruto bedecak kesal, lalu mendongakkan kepalanya. "Bisa berhenti memanggilnya dengan suffix itu..." Mengusap kasar telinga kecokelatannya yang tiba-tiba memerah. "Telingaku tiba-tiba terasa panas mendengarnya."

Hinata menyipitkan mutiara lavendernya. "Kenapa harus berhenti, aku sudah mengenalnya jauh sebelum mengenalmu...?" Hinata benar-benar tak peka untuk memahami ungkapan Naruto yang terang-terangan menampakkan kecemburuan.

Mendekatkan wajah tannya pada wajah bulat putih milik Hinata. Safir birunya memandang lekat wajah cantik yang terpampang dihadapan indera penglihatannya. "Karena sekarang kau adalah milikku..." Tangan kekarnya menyusup ke antara pipi putih dan helaian kelam yang membingkai wajah si gadis. "Dan aku adalah milikmu.."

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang