36. Ketika Hati Harus Memilih -1-

7.2K 636 52
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Song Fic : The Mean Of You
By : Lee Ji Eun (Iu)

Ting... Tong....

Lonceng kecil di butik mungil bergaya Eropa klasik itu berdenting manja. Gadis bertubuh sexi yang tengah menata beberapa potong pakaian berkelas di gantungan khusus, sontak mengedarkan pandangannya kearah pintu bercat putih itu.

"Eh...?"

Shion terperanjat saat melihat sosok mungil yang tengah membuka pintu butik hingga membuat bel itu berbunyi.

"Ohayou Shion-chan.." Sapa sosok mungil bermahkota indigo itu dengan girangnya.

Amethyts Shion membulat. Ia arahkan pandangannya pada jam dinding berbentuk tokoh kartun Keropi yang menempel di dinding butik. Lalu kembali menatap sosok yang berjalan lincah masuk kedalam butik.

"Tak perlu begitu.." Hinata mengibas-ngibaskan tangannya malu, "lanjutkan saja pekerjaanmu." Kaki-kaki putih yang dilapisi stiletto warna baby pink itu melangkah lincah ke ruangan yang menjadi tempatnya menyalurkan inspirasi.

Sementara Shion masih terpaku menatap pintu ruangan Hinata yang telah tertutup. "Seingatku kemarin dia tampak begitu kacau, dan hari ini....., dia bahkan datang begitu pagi, apa dia kerasukan ya...."

...

"Terimakasih sudah berbelanja di butik kami..." Hinata menyerahkan paper bag berwarna toska itu kepada seorang wanita yang baru saja membeli hasil rancangannya.

Sementara Shion yang sibuk dengan mesin kasirnya terkikik kecil melihat kelakuan Hinata yang tampak aneh hari ini. Hinata memang biasa membantunya ketika butik sedang ramai pengunjung seperti saat ini. Tapi mengingat kegundahan yang dialaminya beberapa hari ini, membuatnya hanya mengurung diri di dalam ruangan dan tiba-tiba hari ini dia kembali menjadi Hinata yang bersemangat.

"Katakan, apa yang membuatmu menjadi lincah hari ini?" Shion beralih dari mesin kasirnya dan menghadapkan wajahnya pada Hinata.

Hinata hanya tersenyum kecil sambil sedikit mengangkat bahunya. "Uhmmmm, entahlah.. ah... hari ini ramai juga ya pengunjungnya..., oh aku lupa aku harus memilih desain untuk dikirim ke panitia penyelenggara Tokyo Fashion Week..." Ujar Hinata yang sebenarnya ingin mengalihkan perhatian.

"Aku sudah mengirimkan desainmu melalui e-mail kemarin, bukankah kemarin kau yang memintaku. Aku bahkan melampirkan biodata ku sebagai model yang akan memperagakannya. Kau yang menyuruhku lho kemarin untuk menjadi modelnya." Jawab Shion tanpa dosa, sambil menggerak-gerakkan telunjuknya di depan wajah Hinata.

"Apa...?" Hinata terkejut. Ia seolah lupa dengan mandat yang kemarin ia serahkan pada Shion. "Desain mana yang kau pilih?"

"Desain gaun pengantin." Jawab Shion santai sambil melenggang kesalah satu etalase yang memajang aneka syal hasil rajutan Hinata.

"Shion..." Hinata berjalan menyusul Shion, menggapai punggung mulus berlapis blouse ocean blue itu hingga Shion berbalik menghadapnya. "Kau menyerahkan desain gaun pengantin Ino?" Raut kecemasan tampak jelas di wajah Hinata. Sahabat Yamanakanya itu bisa mengamuk jika tahu desain eksklusif gaun pernihakannya di sebar luaskan sebelum hari H.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang