42. Maaf Harus Melibatkan Mu -1-

8.4K 706 140
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Song Fic : Sad Run
Ost. Citty Hunter

...

Turun dari podiun tempatnya memberi keterangan resmi pada awak media. Riuh ucapan selamat dan ajakkan berjabat tangan oleh para rekan, menyambutnya. Ucapan bangga dan pujian di layangkan oleh rekannya sesama polisi. Kembali, polisi kebanggaan Negeri Matahari Terbit ini menorehkan prestasi di karir kepolisiannya, jabatan Ajudan Komisaris Polisi kini tinggal menunggu waktu untuk tersemat dinamanya.

Sambil kewalahan meladeni para rekan yang berjabat tangan memberikan selamat padanya, Naruto berusaha mencari keberadaan Pimpinan Tertinggi Institusinya. Sarutobi Asuma, pria paruh baya yang memegang jabatan tertinggi di kepolisian Jepang itu sama sekali tak menampakkan batang hidungnya.
Padahal setiap kali Naruto menorehkan prestasi, Asumalah yang akan menjadi orang pertama yang memberikan ucapan selamat pada Inspektur kebanggaannya ini. Menyingkir dari kerumunan para polisi itu, Naruto memutuskan untuk menyambangi hasil buruannya yang kini meringkuk di ruang interograsi.

Menyusuri lorong gedung Divisi Anti Narkoba yang menjadi kantornya. Naruto mempercepat langkahnya sambil meremas telapak tangannya, hingga tulang-belulang jemarinya menghasilkan bunyi gertakan. Pria itu sudah tak sabar menginterogasi dan menghajar babak belur.

"Dobe!" Panggilan yang amat di kenali oleh telinganya itu, terpaksa menghentikan langkahnya.

Uchiha Sasuke, sahabat karibnya itu berdiri dihadapannya dengan senyuman dingin nan angkuh, khas para Uchiha. "Omedetou.." Ucapnya datar sembari mengulurkan tangan.

Naruto tersenyum miring mendengar ucapan selamat dari sahabat karibnya itu, berita mengenai tertangkapnya Toneri kini telah menyebar ke seantero Jepang. Menerima uluran sang sahabat, Naruto langsung menarik Sasuke kedalam pelukannya. Sasuke menepuk pelan bahu kekar sahabat kuningnya itu. Rasa bangga tersemat dalam hati kecilnya, ketika sahabat yang telah ia anggap seperti saudara sendiri, kembali menorehkan prestasi.

Tanpa mereka sadar, seorang polisi dengan pangkat Brigadir Satu sedang menatap horor kegiatan berpelukan dua sahabat ini. Orang itu tak lain tak bukan adalah Inuzuka Kiba. 'Inspektur, Uchiha-san, kapan kalian akan menyadari kelainan yang kalian idap. Semoga Kami-sama segera memberi pencerahan pada kalian.' Batin Kiba, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

...

"Kau tak perlu sampai datang ke kantorku Teme jika hanya untuk menyampaikan selamat." Kekeh Naruto setelah pelukan mereka terlepas.

"Khe..." Sasuke mendengus geli sambil mengusap batang hidungnya. "Seperti tidak punya pekerjaan saja, datang kemari hanya untuk memberikanmu ucapan selamat." Satu tangan Sasuke kini ia masukkan kedalam saku celana bahan biru dongkernya.

Naruto berkacak pinggang sambil memicingkan pandangan safir birunya. "Lalu untuk apa kau kesini?" Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.

"Pengadilan, mengutusku untuk menjadi Jaksa Penuntut dalam kasus Ootsutsuki Toneri."

Tersenyum puas, itulah hal pertama yang dilakukan oleh Naruto ketika mendengar jawaban dari sahabatnya. Sebuah kabar yang bagus, Sasuke tak pernah melepaskan terdakwanya dari jeratan hukum dengan sangat mudah.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now