19. Bujukkan

10.6K 722 82
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Tangan mereka betautan satu sama lain. Saling menggenggam. Dimana sang pria yang berjalan lebih dahulu di depan menuntun sang wanita yang berjalan di belakangnya.

Tiba di tengah-tengah arena ice skatting. Tiba-tiba Hinata terdiam. Bulir-bulir cairan bening mulai membasahi pipi tembemnya. Kenangan bersama sang ibu kembali berputar-putar di kepalanya.

"Aku tidak bisa..." Mulut mungil Hinata mengeluarkan isakan kecil.

Naruto mendekati Hinata. Di sentuhnya punggung kecil yang bergetar itu. Menarik sedikit dagu lancip gadis itu agar dapat dengan jelas melihat wajah sayunya.

"Kau akan membuat Kaa-samamu merasa sedih jika kau mencoba menghilangkan kenangan tentangnya." Hibur Naruto dengan jemarinya yang menghapus airmata di pipi putih kemerahan sang gadis.

Hinata menggeleng pelan menanggapi ucapan Naruto. Ia tersenyum kecil. "Aku tidak boleh kalah dengan rasa sedihku..."

Naruto tersenyum lembut sambil mengelus pucuk kepala Hinata. "Kalau begitu tunjukkan padaku kemampuamu..," tantang Naruto tapi tetap dengan nada lembut.

"Lihat saja Inspektur-san" Hinata mulai memundurkan langkahnya kebelakang, menggesekan bagian bawah sepatu berbesi itu

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Lihat saja Inspektur-san" Hinata mulai memundurkan langkahnya kebelakang, menggesekan bagian bawah sepatu berbesi itu. Menari bak balerina di lantai berlapis es itu.

"Hime..., kau curang..., kau harusnya memanggilku Naruto-kun..." Naruto tak mau kalah, ia mengerjar Hinata.

Berputar, saling berkejaran

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Berputar, saling berkejaran.., menari, diatas lantai arena ice skatting, sepasang insan ini menghabiskan waktu mereka.

Gelak tawa mengiringi tiap ayunan tubuh mereka yang meliuk seolah diiringi oleh musik. Cinta itu mulai tumbuh. Hati Hinata sudah menerima pria itu. Tapi lisannya masih saja selalu menolak.

Brukkkkk

Bokong Naruto mendarat keras di lantai es itu dengan tidak elitnya. Ia terlalu besemangat mengejar Hinata yang sejatinya, sudah lincah memainkan permaiman es ini.

Sweet DreamМесто, где живут истории. Откройте их для себя