Bos ???

33.1K 988 38
                                    


Kak Shane, tidak ada yang berubah aku tetap memanggilnya seperti itu. Namun terkadang panggilan sayang juga terlontar dari mulutku. Panggilanku memang tidak berubah tapi tidak dengan statusku. Statusku telah berubah dan aku sangatlah senang. Aku tidaklah jomblo lagi ataupun mempunyai pacar rahasia. Dia sekarang sudah nyata, dia selalu berada di sisiku, bukan surat lagi yang menemuiku melainkan sosoknya yang terlalu tampan di mataku. Aku bahagia bisa di takdirkan untuk bersamanya dan bisa memiliki hatinya. Dia bukan pacar rahasiaku lagi.

"Bubun, Diandra, Ocha berangkat dulu yaa." Aku berpamitan pada Bubun dan Diandra. Pagi itu Shane sudah menjemputku tentunya untuk berangkat kerja.

"Iya ati- ati, Shane jagain anak tante ya."-Bubun.

"Iya tante siap 86." Dengan sikap siap sempurna dia menyanggupi permintaan Bubun, Shane dia kekasihku.

"Ehemmm, enak ya yang pagi- pagi udah di jemput pacar. Hehehe." Seorang dokter cantik baru saja menggodaku. Ya dia adalah Diandra, Diandra sekarang sudah menjadi dokter di salah satu rumah sakit di kota ini. Awalnya dia mau bekerja di luar negeri tapi aku dan Bubun melarangnya, akhirnya dia mau dan memutuskan untuk bekerja di Indonesia.

"Ahh apaan, paling bentar lagi kak Ciko juga dateng jemput lo Di."

"Hahaha udah udah sana berangkat."-Diandra.

"Ngusir nih. Hehehe."

"Tante, Diandra, kita berangkat dulu ya." Pamit kak Shane pada Bubun dan Diandra.

Kami berdua keluar rumah dan menuju mobil kak Shane, tapi di depan pintu kak Shane malah berhenti.

"Ochaa.." panggilnya padaku yang membuatku harus memalingkan wajahku padanya.

"Iya?" aku menghadap ke arahnya.

Chuppp

Tanpa aba- aba kak Shane mengecup pipiku. Memanglah itu bukan hal pertama yang terjadi padaku tapi jujur perlakuannya itu selalu saja membuat jantungku berdetak dengan kecepatan tinggi.

"Ochaa.."

"Hahh iya? Kenapa?"

"Kok malah bengong sih, ayo naik mobil."

"Iya- iyaaa."

Kak Shane berjalan menuju mobil dan aku mengikutinya dari belakang. Sesampainya di mobil dia sudah membukakan pintunya untukku. Aku masuk ke dalam lalu memakain seat belt dan kak Shane mulai mengemudikan mobilnya.

"Aku marah sama kamu."

"Kenapa? Hehe."

"Aku tidak tenang saat ini, jantungku terus saja berdegup kencang, ini masih pagi kenapa rasanya aku seperti habis berlari marathon. Awas ya kamu."

"Iya- iya sayang, maaf ya, aku cuma pengen kamu tahu apa yang saat ini sedang aku rasakan."

"Kamu kenapa?" tanyaku sedikit bingung dengan perkataannya.

"Sama seperti yang kau rasakan. Jantungku juga tidak berhenti berdetak."

"Yaiyalah nanti mati dong kalo berhenti. Haha."

"Bukan seperti itu, hanya saja hari ini hari pertama aku bekerja di perusahaan mama menggantikan mama."

"Duh masa sih sampe deg degan gitu, itukan perusahaan mama kamu."

"Kamu gak percaya?" Tiba tiba kak Shane menarik satu tanganku dan meletakkan di depan dadanya. Dan itu membuatku sangat kaget dan tentunya membuat jantungku yang sudah mulai normal kembali berpacu lebih cepat lagi.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now