BonBin

13.2K 642 117
                                    

"Hikss hikss hikss." Aku masih menangis memunggungi kak Shane.

"Sayang..."

"Sayang kamu nangis?"

"Sayang..."









"Ciee satu monyet ketipu nih yeee. Mppphhhhh" Ejeknya sambil mencolek- colek punggungku terdengar kak Shane menahan tawanya.

"BHAHAHAHA." Tak lama kemudian tawanya benar- benar lepas. Makhluk di belakangku ini tertawa sangat keras sama sekali merasa tak berdosa.

Apa dia bilang? Ketipu? Jadi tadi itu bohong?

"HUAAAAAAAA HIKSS HIKSS HUAAAAAAAA KAK SHANE GILAAAAAA." Kini tangis yang menyakitkan tadi berubah menjadi kehisterisan. Tidak terima aku di kerjainya seperti itu.

Pacar satu aja nyebelin banget sih, ngerjain mulu, boleh di buang gak sih ini

"KAK SHANEEEEEEEEEE HUAAAAAA HIKSS HIKSSS." Aku masih menangis sambil berteriak. Aku terlalu kesal, kak Shane sudah keterlaluan.

"HAHAHAHAHAHA." Benar- benar kak Shane tidak punya perasaan, dia terus tertawa terpingkal- pingkal sambil memegangi perutnya.

Siapapun tolong kasih gue batu sekarang, pengen gue timpuk nih ampe bonyok

"Aduh aduh kok kamu malah tambah kenceng sih nangisnya. Hahahaha udah dong Sayang aku kan cuma becanda."

"Huaaa becandanya gak lucu..hikss hikss."

"Hahaha iya gak lagi lagi deh, habis kamu marah sama aku. Lagian Viona kan adik aku mana mungkin aku tunangan sama Viona."

Aku tidak menyangka jika perkataan kak Shane yang begitu serius tadi hanya bohongan. Aku sungguh kesal dengannya. Bisa- bisanya dia dalam keadaan seperti itu masih saja mengerjaiku. Hal itu benar benar tidak lucu sama sekali.

"BODO AKU MARAH SAMA KAMU. SIAPA BILANG GAK MUNGKIN, VIONA NYA AJA SUKA SAMA KAMU."

"Hahaha ngaco kamu mana ada Viona suka sama aku, udah udah sini ahh." Kak Shane memegang bahuku dan menggerakannya sehingga aku menghadap padanya.

"Hiksss hiksss." Tangisku masih tersisa.

"Kamu tuh yaa, kalo nangis jelek jangan nangis lagi ya, maafin aku." Katanya sambil mengusap pipiku. Kini suaranya menjadi lebih lembut dari sebelumnya.

"Jahat."

"Makanya kamu jangan marah kek gitu lagi ya."

"Jahat hikss."

"Loh kok nangis lagi sih."

"Aku kira kamu beneran mau tunangan hikss hikss."

"Sayang, iya aku bakalan tunangan tapi bukan sama Viona adik aku, tapi sama kamu pacar aku." Dia merengkuh badanku dan membawaku dalam pelukannya.

"Kamu sampe kapan sih mau ngerjain aku terus kak hikss, ngerjainnya jangan kek gitu lagi dong, aku beneran sedih hikss hikss."

"Iya iya maafin aku ya, kamu juga jangan marah lagi sama aku, udah udah jangan nangis lagi ya." Kak Shane mengelus punggungku pelan.

"Habis kamu nyebelin, kenapa aku di tinggalin coba."

"Maaf ya, tadi aku terlalu senang papaku datang, terus papa bahas perusahaannya yang lagi banyak masalah, pas aku cari kamu eh kata bibi kamu pulang."

"Bodo ahh. Pokoknya aku kesel sama kamu." Aku menjauh dari pelukan kak Shane.

"Oke biar kamu gak kesel, kita jalan jalan yukk, kemana aja sesuka kamu. Kamu kan udah dandan cantik gini. Ayo kamu mau kemana, aku anterin."

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now