Kok Gini Sih?

11.1K 564 153
                                    

Masih sama seperti hari kemarin, kak Shane menghabiskan banyak waktunya di kamar. Dia belum mulai beraktivitas di kantor lagi.

Aku sudah menyiapkan semua keperluan kak Shane mulai dari makan sampai baju ganti. Aku juga sudah menyuapi Airin dan memandikannya. Lalu siang ini Airin sudah tidur di kamarnya.

Sekarang aku mengistirahatkan badanku di sofa ruang keluarga. Sebenarnya aku tidak bekerja terlalu berat tapi rasanya badanku pegal- pegal semua.

"Ocha, Shane masih di kamar terus ya?" Mama Gina datang dan duduk di sampingku.

"Iya Ma, masih capek mungkin"

"Hem, kamu kenapa? Kok pinggangnya di pegang gitu?"

"Pegel dikit sih Ma"

"Mau Mama pijitin?"

"Boleh Ma?"

"Ya bolehlah sini, kamu ini haha"

Badanku agak enakan setelah di pijit sebentar oleh Mama Gina. Tiba- tiba terlintas dalam pikiranku untuk jalan- jalan keluar.

"Ma?"

"Iya? Kenapa?"

"Jalan- jalan yuk"

"Mau sih sebenernya tapi Mama nanti sore mau pergi, capek kalo sekarang harus jalan- jalan"

"Yah Mama"

"Itu ajak Shane sana"

"Enggak mau, kasihan dia"

"Pingin banget jalan- jalan ya kamu?" Tanya Mama Gina yang langsung ku balas dengan anggukkan beberapa kali.

"Emang jalan jalan kemana?" Tanyanya lagi.

"Mall juga gakpapa"

"Ajak temen kamu si Hani aja, yang dulu pernah kesini nyari kamu, kamu deket kan sama dia?"

"Ohiya ya Ma" aku baru tersadar jika ada Hani.

"Udah sana, suruh anterin Mang Urip mumpung Airin lagi tidur, tapi jangan lama lama ya, nanti Mang Urip sorenya nganterin Mama. Terus ke mall nya yang deket sini aja, kamu jangan capek- capek, kalo capek jalan, berhenti duduk dulu. Pokoknya jangan di paksain, jangan lari- larian"

"Iya iya Mama, sayang deh sama Mama" kataku sambil memeluk Mama.

***

Aku sudah sampai di mall, aku masih sibuk dengan ponselku karena Hani tidak kunjung datang.

"Mana sih Hani" gumamku sambil melihat kesana kemari.

Aku memutuskan untuk berjalan masuk perlahan.

"Woy Chaa" suara Hani menganggetkanku. Dia menepuk punggungku dari belakang.

"Huaaaa kaget hikss hikss"

Hani bengong, lalu panik melihatku menangis. Bukannya aku cengeng tapi memang aku sungguh kaget dan refleks menangis.

"Aduh aduh Cha maaf, gue gak sengaja, gue kan cuma bercanda, sini sini duduk dulu yuk Cha"

"Hikss hikss kaget beneran gue" jantungku masih berdegup kencang.

Hani memegang kedua bahuku dan mengajakku duduk di bangku besi di dalam mall.

"Ocha maafin gue"

"Lo sih, ngagetin banget"

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now