Dasi

13.1K 621 79
                                    

Pagi ini aku sudah menyiapkan semua yang di butuhkan kak Shane mulai dari baju, celana, dasi, sepatu. Tas kerjanya juga tak lupa aku siapkan. Kak Shane masih sibuk di dalam kamar mandi. Hari ini adalah hari pertamanya kerja setelah kak Shane lama tidak ke kantor. Dan juga pertama kalinya aku menyiapkan keperluan untuk suamiku.

"Eh kamu udah selesai mandinya?" Aku menoleh ke belakang, kak Shane baru saja keluar dari kamar mandi.

"Udah, kalo belum ya aku gak keluar lah hehe."

"Ini ya aku udah siapin baju kamu, cepetan gih ganti, terus turun ya sarapan."

Kak Shane mengambil pakaian yang sudah aku siapkan. Selama kak Shane mengganti pakaian aku masih saja menyiapkan tas milik kak Shane, memasukkan berkas- berkas dan juga laptop miliknya.

"Sayang, udah selesai semua nih. Aku turun dulu bantuin mama nyiapin sarapan." Ujarku pada kak Shane yang masih merapikan bajunya.

"Hmm."

Kemudian aku berjalan keluar dari kamar tapi belum sampai aku di depan pintu kamar kak Shane menahanku.

"Eittss tunggu dulu yang."

"Kenapa?"

"Pakein dasi dong."

"Hah?" Aku sedikit kaget karena memang sebelumnya aku belum pernah memakaikan dasi cowok.

"Ini pakein dasi aku hehe." Ucapnya sambil tersenyum dan menyerahkan dasi yang tadi aku siapkan.

Haduh cara pakein dasi gimana ya?

Apa salahnya di coba, coba aja dulu kalik, kayaknya gampang sih.

Aku meraih dasi itu dan mulai membuka kerah baju kak Shane lalu menempatkan dasi di lehernya. Aku memasangnya, kedua tanganku sibuk memeganga kedua ujung dasi itu. Aku hanya menggerak- gerakkannya saja dan sedikit berpikir. Lalu ku coba melipat salah satu bagian, tapi nihil tidak seperti dasi yang biasanya aku lihat.

Bagaimana ini, duh kok gak bisa ya?

Aku mah taunya lipet dasi pramuka doang

"Sayang."

"Iya?"

"Kamu gak bisa ya?"

Aku tidak menjawab dan masih berusaha melipatnya tapi tetap saja tidak bisa.

"Sayang?" katanya lagi.

"Iya?" Sekarang aku mendongakkan kepalaku menatap kak Shane.

"Hehe udah udah kalo gak bisa, nanti aku pakek sendiri aja. Gemes aku lihat kamu." Ujarnya sambil menangkup pipiku dengan kedua tangannya. Aku menjadi merasa bersalah. Hanya memakai dasi saja aku tidak bisa.

Kenapa dulu gak pernah belajar pakein dasi sih, jadi gini kan

"Emm maaf ya."

"Iya gakpapa, tapi.."

"Tapi? Tapi apa?"

"Besok kamu harus udah bisa ya."

"Iya iya deh janji hehe, yaudah aku turun dulu ya. Cepet turun ya sarapan."

"Okey."

***

Kak Shane sudah berangkat kerja. Setelah membereskan dapur dan menyuapi Airin aku naik lagi ke kamar. Airin sedang bermain dengan mama Gina. Sedangkan aku kini sedang sibuk bermain dengan dasi dasi kak Shane. Aku sudah beberapa kali melihat tutorial di youtube dan juga mencobanya.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang