Daffa

15.4K 674 67
                                    

Walaupun aku dan kak Shane sudah sibuk dengan aktivitas masing- masing kami tetap menyiyisihkan waktu untuk jalan berdua di akhir pekan. Seperti hari Minggu ini, aku sedang di depan rumah menunggu kedatangan kak Shane.

"Hai Sayang." Sapanya padaku saat berjalan menghampiriku, aku pun berdiri dan juga mendekat ke arahnya.

"Haiii .. hehehe."

"Ciee lagi seneng ya?"

"Em Em." Kataku sambil memanggut- manggutkan kepalaku dengan semangat dan menunjukkan senyum terindahku.

"Seneng ya mau jalan sama pacarnya?" katanya menggodaku.

"Em Em." Aku menggelengkan kepalaku kali ini.

"Lah terus kenapa kamu seneng banget gitu?" Kak Shane mengernyitkan dahi.

"Dari tadi malem keinget Daffa, lucuu bangett Hehehe." Tanganku refleks memegang pipi kak Shane dan mencubitnya.

Kak Shane sepertinya tidak suka mendengarnya lalu dia mengalihkan pembicaraan.

"Aishhhhh, jadi gak nih jalannya?"

"Jadi dong, ayokk." Kataku bersemangat.

Aku dan kak Shane sudah berada di dalam mobil. Aku tidak tahu dia akan mengajakku pergi kemana, aku hanya menurut padanya. Setelah sekitar 15 menit an mobil kak Shane mulai memasuki gerbang sebuah gedung. Aku baru menyadari jika gedung itu adalah sebuah hotel.

"Kak Shane, mau ngapain ke hotel?" aku melihat lihat hotel itu dari dalam mobil.

"Coba tebak dong. Hahaha." Dia tidak menjawab malah membuatku semakin penasaran.

"Ihhh lagi gak mau main tebak- tebakan ahh. Mau ngapain?" Aku benar- benar tidak tahu apa yang akan dilakukannya di hotel ini.

"Aku mau buatin kamu yang kayak Daffa." Ujarnya kemudian yang membuatku mendadak kaget sekaligus marah dan kesal.

"KAK SHANEEE." Katakku sambil memukul tangan kak Shane kuat- kuat.

"Hahaha, mau kan?"

"Apaan, keluar gak sekarang? Cepetan keluar dari sini." Perintahku dengan tegas karena memang mobil kak Shane masih ada di halaman dan belum sempat parkir.

"Habis kamu mikirin Daffa mulu. Ayo ahh, kamu beneran gak mau? Hahaha." Godanya yang membuatku tambah kesal.

"KELUAR." Teriakku tepat di telinga kak Shane.

"Hahaha iya iyaa ini nih mau keluar." Katanya sambil memutar kemudi mobil dan menjalankannya keluar menuju pintu keluar.

Kak Shane membuka jendelanya dan meyembulkan kepalanya keluar lalu berkata pada satpam yang berdiri di pintu keluar. "Maaf ya pak, gak jadi."

Aku masih kesal dengan kak Shane, dia masih saja tertawa sambil memegang kendali mobil. Aku di sampingnya hanya bisa diam dengan bibir yang sudah manyun karenanya. Aku tidak tahu jika kak Shane mempunyai pikiran seperti itu.

"Hahaha, udah dong jangan cemberut gitu, kan cuma bercanda." Dia mulai membujukku.

"Bercandanya gak lucu."

"Haha gak lagi lagi deh."

"Bener- bener gak lucu."

"Lucu kok. Hahaha." Dia terus terus menertawaiku.

"Gak."

"Tapi masa kamu gak pengen sih? Haha."

"Pengen ta........eh gak gak gak, gak pengen." Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat, aku tidak sadar dengan jawaban pertama yang aku lontarkan.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now