Rasa Apa Ini?

12.4K 626 91
                                    

Sepertinya sudah menjadi kebiasaanku akhir- akhir ini. Aku sering terbangun di malam hari karena tendangan dedek bayi sekaligus karena lapar.

Malam ini akupun begitu. Aku sudah berada di dapur. Menyiapkan panci dan juga air untuk di rebus. Aku ingin sekali makan mie rebus.

"Dedek bayi kita masak bareng lagi" kataku sambil menaruh panci di atas kompor.

Tiba- tiba saja bulu kuduku merinding. Entah hanya perasaanku saja atau bagaimana, malam ini terasa sangat sunyi dan menyeramkan. Aku terus bergeser mendekat ke arah kompor. Aku merasa ada yang memperhatikanku dari belakang.

Pasti hanya perasaanku saja

Baru saja aku akan menyalakan kompor, kurasakan sebuah tangan memegang pundakku.

"Aaaaaa" teriakku refleks karena sedari tadi aku sudah ketakutan. Ku pejamkan mataku,

Tak lama kemudian tangan itu sudah tidak memegangku lagi. Perlahan tanganku meraih sendok sayur di sebelah kompor. Aku berbalik badan untuk melihat siapa yang ada di belakangku.

"HUAAAAAAAA" betapa terkejutnya diriku sesosok berwarna putih sedang berdiri membelakangiku.

"Huaaa setan, rasain nih rasain" ku pukuli saja dengan sendok sayur yang ada di tanganku.

"Ampun Non ampun, ini Bibi Non" Bibi berbalik dan mengangkat tangannya. Bibi sedang memakai mukena putih polos.

Hah? Bibi?

"Bibi, bibi ngagetin Ocha aja sih, maaf ya Bi, kan Ocha gak tahu"

"Iya Non, Bibi juga minta maaf tadi di suruh den Shane"

"Bhahahaha" tak lama muncullah Kak Shane yang sedang tertawa dengan lepasnya.

"Kak Shane, kamu?"

"Hahaha lucu kamu" masih dengan memegang perutnya dia tertawa terpingkal- pingkal.

"Hiih dasar" ku jewer saja telinganya, dan mendudukkannya di kursi meja makan.

"Aduh aduh hahaha ampun sayang"

"Kamu tuh kalo aku jantungan gimana? Kalo dedek bayinya kenapa- napa gimana? Untung aja dedek bayi nya gak kaget, coba aja kalo kaget bisa brojol sekarang kak" ceroscosku.

"Bhahahah kamu ini lucu sayang, cocok kamu jadi pelawak hahaha" bukannya merasa bersalah dia malah kembali tertawa dengan kerasnya.

"Hehehe Non ini bisa aja, ndak mungkin brojol sendiri Non" bibi ikut meledekku.

"Bibiiii"

"Hehe ampun Non, bibi ke kamar dulu mau tidur sudah malam" mendengarku Bibi langsung pergi kr kamarnya.

Aku beralih pada kak Shane yang masih saja tertawa sambil memukulkan tangannya ke meja.

"Aku marah sama kamu" kesalku.

"Haha sini sini duduk dulu" katanya sambil menarik kursi untukku duduk.

"Jahil banget sih" ujarku.

"Enggak, tadi gak niat buat ngerjain, beneran deh, kebetulan lihat Bibi pakek mukena eh sekalian aja haha"

"Bodo, marah aku"

"Jangan marah, habis tadi waktu aku tidur aku mau peluk kamu eh taunya udah kosong aja tempat tidur, kamu malem malem gini ngapain?"

Aku diam saja membuang mukaku ke arah lain. Kak Shane tidak henti- hentinya mencolek- colek badanku.

"Sayang, jangan marah dong, kamu mau masak apa tadi? Sini aku masakin"

"Sayang, lihat sini dong, jelek loh kalo marah"

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now