Gak Lucu

11.2K 568 264
                                    

Melihat apa yang tertulis di kertas itu aku sungguh kaget. Apa ini? Siapa yang menulis ini? Siapa yang mengirimnya?

Di tanganku kini ada selembar kertas dengan tulisan yang sengaja di tulis dengan tinta merah agar menyerupai darah. Di sekitar tulisan juga banyak tetesan tinta merah.

SHANE, SERAHKAN DIA! ATAU KU BUAT YANG LAIN CELAKA!

DIA? Dia siapa? Siapa yang di maksud di sini? Aku menatap kak Shane bingung. Lantas katakutan mulai merayap ke dalam hatiku. Tanganku bergetar dan menjadi lemah hingga kertas itu jatuh melayang ke lantai.

Kak Shane memegang kedua bahuku dan mengelusnya pelan.

"Kak Shane, kamu jangan bercanda ya, gak lucu tau kak" kataku sambil mendorong dada kak Shane.

Aku teringat di saat kak Shane pernah berpura- pura menerorku.

"Sayang, ini bukan aku" elaknya.

"Ini kamu kan kak? Kamu cuma mau ngerjain aku lagi kan, kamu mau pura- pura neror aku lagi kan?"

"Gak sayang, aku juga gak tahu, tadi tiba- tiba ada orang yang gedor gedor, aku pikir ada tamu, ternyata di depan pintu cuma ada kertas ini"

"Hikss dia siapa? Bukan dedek kuki kan yang di maksud?" Aku memukul dada kak Shane lemah.

Entah aku juga tidak tahu harus berpikir sejauh itu atau tidak. Aku takut mereka menginginkan dedek bayi. Aku sangat takut.

"Sayang kamu mau kemana?" Teriak kak Shane saat aku berlari naik ke atas menujur kamar. Yang ada di pikiranku saat ini adalah satu, dedek kuki.

Aku berdiri di samping box bayi, memperhatikan buah batiku yang sangat aku cintai. Dia tertidur sangat lelap.

"Hikss hikss, kenapa sih di dunia ini harus ada orang jahat?" Gumamku

"Sayang" kak Shane datang merengkuh tubuhku dari arah belakang.

"Kita gak akan kehilangan dedek kuki kan kak?" ujarku dengan mata yang berkaca- kaca.

"Enggak sayang, kita akan selalu bersama, mungkin tadi cuma orang iseng sayang, gak usah di pikirin lagi nanti kamu malah pusing"

"Aku takut kak"

"Gak akan ada apa- apa sayang, kan ada aku di sini" ujarnya membuat sedikit tenang.

Cup

Kak Shane mengecup pipiku.

"Aku juga takut kehilangan kalian, aku akan selalu menjaga kalian" bisiknya pelan di telingaku.

"Hikss hikss"

"Udah yuk tidur, udah malem sayang"

"Gak mau, mau jagain dedek kuki, kak Shane aja tidur dulu"

"Sayang, nanti kamu sakit"

"Gak"

Malam itu ku dekatkan box bayi ke ranjang, aku duduk di tepi ranjang sambil memandangi dedek bayi semalaman.

***

Walaupun aku berniat untuk tidak tidur, ternyata mataku berkata lain. Akhirnya kami tidur bergantian semalam.

Hari masih petang, matahari juga belum muncul, aku terbangun, ku lihat kak Shane masih duduk memperhatikan dedek bayi yang masih belum membuka matanya.

"Kak Shane, kamu belum tidur dari semalam, tidurlah sebentar" ujarku pelan sambil menatap punggung kak Shane. Kak Shane tidak menjawab apapun. Aku mendekat, duduk di sampingnya dan mencoba melihat wajahnya. Ku lihat matanya sendu, sepertinya kak Shane baru saja menangis.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang