Kenyataan

13.1K 615 97
                                    

Sayang bangun dong

Ocha Sayang bangun

Sayang bangun

Bangun sayang

Kalimat- kaliamat itu terus saja ku dengar beberapa kali. Terdengar jelas di telingaku, begitu juga kurasakan badanku di gerakan beberapa kali. Aku masih menutup mataku, rasa kantuk tidak bisa di hindari. Pasalnya baru saja aku tidur jam 1 pagi karena suatu hal. Lagipula pagi ini hari Minggu, jadi tidak perlu bangun pagi. Tapi kenapa sudah ada yang menggangguku pagi buta seperti ini. Aku tahu jika ada yang membangunkanku tapi aku tetap menutup mataku. Masa bodoh dengan yang membangunkanku.

***

Kantukku belum hilang seluruhnya, tapi mungkin ini sudah saatnya aku bangun. Mataku berat sekali untuk kubuka seakan ada lem yang menempel di mataku. Lama kelamaan cahaya mulai masuk ke dalam mataku. Kini mataku sudah terbuka, ku kerjapkan beberapa kali karena pandanganku masih agak kabur.

Aku dimana, aku udah bangun kan ini, kok kayak masih mimpi sih

Kamar siapa ini, ini bukan kamarku

Aku sungguh bingung, ranjang yang ku tiduri ini bukanlah milikku. Selimut putih ini juga bukan milikku. Cat yang menghiasi kamar ini juga bukan yang biasa aku lihat. Semua benda di kamar ini terlihat asing di mataku. Sepertinya ini juga bukan kamar seorang cewek.

"AAAAAAAAAA BUBUNNNNNN, OCHA DIMANA INI." Aku berteriak kencang sekali, aku masih duduk di atas ranjang yang cukup besar itu.

"BUBUN DIANDRA BIBI. Kalian dimana?"

CEKLEK

Tak lama kemudian gagang pintu itu bergerak karena di buka oleh seseorang. Aku menutup wajahku dengan selimut, aku takut sekali.

Langkah seseorang semakin mendekat ke arahku. Jika di dengar dari langkahnya itu adalah seorang lelaki.

"Sayang.."

Suara itu sepertinya aku kenal

"Sayang." Lelaki itu membuka selimutku dengan tiba-tiba.

"Huaaaaaa." Aku berteriak dengan masih menutup mata.

"Buka mata kamu, ini aku Shane."

Aku membuka mataku perlahan, aku takut jika dia membohongiku. Tapi suara itu memang milik kak Shane.

"Pagi Sayang" sapanya saat aku telah membuka mata.

"KAK SHANEEEEE." Refleks aku mengambil bantal di sampingku dan memukulinya.

Ini mimpi apa gimana sih kok jadi di kamar kak Shane pagi pagi gini

"Hahaha, kamu ngapain tadi teriak- teriak? Ini nih aku bawain sarapan."

"Coba deh cubit aku."

Kak Shane mendekatkan kedua tangannya ke pipiku dan mulai mencubitku.

"Awwww sakit kak."

"Kan kamu yang suruh."

Jadi ini adalah sungguhan bukan mimpi, kak Shane tidak henti- hentinya menertawaiku.

"Kak, kok aku bisa di sini sih?"

"Aku ke kamar kamu bangunin kamu, tapi gak bangun bangun. Terus aku bawa aja kamunya, kamu aja yang tidurnya kayak kebo di pindahin masa ga kerasa."

"Masa sih? Jam berapa kak Shane bawa aku ke sini? Kak Shane gak tidur di sini kan? Kak Shane gak ngapa- ngapain aku kan kak." Ujarku dengan begitu cepat.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now