Hm?

11.9K 616 152
                                    

"Sayang"

Kak Shane masih menahan tanganku, aku berusaha melepaskan tangan kak Shane tanpa berbalik ke arahnya, lalu menjauh lagi.

"Sayang" digengamnya lagi tanganku membuat langkahku yang semakin dekat dengan pintu terhenti.

"Hikss hikss"

Aku di tarik oleh kak Shane, hingga kini aku sudah mengahadap padanya.  Ku tundukkan kelapaku. Air mataku masih saja berjatuhan.

"Sayang" ujarnya masih dengan memegang tanganku dan tangan yang satunya mengangkat daguku.

Kak Shane membawaku ke dalam pekukannya. Tangisku menjadi lebih kencang. Kak Shane memelukku sambil mengelus punggungku tapi aku tak membalas pelukannya. Tanganku hanya diam saja. Aku terlanjur sakit hati.

"Maafin aku" katanya lirih tepat di samping telingaku.

"Hikss hikss lepasin, Ocha mau sendiri dulu kak"

"Tapi Sayang.."

"Kak, aku mohon"

"Sayang ini udah malem"

"Kak.."

Tak lama kemudian perlahan kak Shane melepas pelukannya. Aku berbalik dan menuju keluar kamar. Kak Shane tidak menahanku lagi.

"Hikss hikss" aku menuruni tangga menuju ke bawah. Aku berjalan menuju kamar Bibi.

"Bibi" ku ketuk pintu kamar Bibi.

"Bibi" ku ketuk sekali lagi.

Ceklek

"Yaampun Non, Non kenapa?"

"Bibiii hikss hikss" aku berhambur memeluk Bibi.

"Aduh Non jangan nangis gini, sini sini masuk dulu Non, maaf tapi kamar Bibi ndak sebagus kamar Non"

"Hikss hikss, maaf ya Bi ganggu Bibi tidur"

"Iya Non ndakpapa, Non kenapa?"

"Gakpapa Bi hikss hikss"

"Yasudah kalau ndak mau cerita, tapi jangan nangis lagi ya Non"

"Iya Bi"

Aku menyeka air mataku, aku hanya butuh teman. Aku ingin ke kamar Mama Gina tapi aku takut menganggu Mama, aku juga tidak mau Mama tahu jika aku sedang berantem dengan kak Shane. Akhirnya aku memilih untuk datang pada Bibi. Bibi selalu bisa menenangkanku, tanpa harus mengungkit masalah yang aku alami.

"Bibi, Ocha tidur sini ya malem ini"

"Jangan Non, kamar Bibi bau"

"Gak kok Bi, boleh ya Bi?"

"Tapi Non, nanti kalo aden tahu saya bisa di marahin"

"Enggak Bi"

"Yasudah kalau Non mau ya ndakpapa"

"Tapi Bibi jangan bilang- bilang ya kalo Ocha tidur di sini"

"Iya iya baik Non"

***

Pagi- pagi aku bangun dari kamar Bibi langsung menuju dapur. Aku tidak melihat kak Shane di kamarnya. Aku masih sakit hati karenanya.

Semua sarapan sudah siap di atas meja, aku menyiapkan piring sekaligus sendok dan garpu. Tak lama kemudian kak Shane turun, dia sudah rapi dengan kemejanya.

"Sayang" panggilnya menghampiriku, memegang bahuku lalu kak Shane mendekatkan wajahnya sepertinya dia ingin mencium keningku.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now