Jodoh

12.2K 597 150
                                    

Pagi buta aku di antar oleh kak Ciko ke rumah Bubun. Aku sudah meminta izin pada Mama Gina. Sebenarnya kasihan juga kak Ciko harus bolak balik. Tapi memang Diandra yang memintanya untuk mengantarku.

"Bubun bubun" panggilku di depan rumah Bubun sambil mengetuk pintu. Kak Ciko di sampingku menggendong Airin yang masih tertidur.

Ceklek

"Ochaaa" Mata Bubun berbinar lalu memelukku erat.

"Bubun, Ocha susah napas" lirihku.

"Hehe iya maaf, kamu kenapa baru ke sini sekarang sih?"

"Iya Bun maaf, baru sempet".

"Yaudah yuk Ocha, Shane masuk yuk" ajak Bubun.

"Eh kok Ciko bukan Shane? Apa mata Bubun yang udah rabun sih?" ucap Bubun sambil mengucek matanya berkali- kali. Ternyata Bubun baru sadar jika yang di sampingku bukan kak Shane.

"Hehe Bubun" kak Ciko hanya cengar cengir saja.

"Kalian, kalian ini gimana sih? Kalian tukeran suami apa gimana sih?" cerocos Bubun.

"Bukan Bun, kemarin Ocha nginep di rumah Diandra. Kak Shane nya lagi pergi ke luar kota" jelasku pada Bubun, Bubun mengangguk.

"Oh gitu, yaudah yuk masuk itu Airin kasihan"

Bubun menggandengku masuk ke dalam rumah sedangkan kak Ciko naik ke kamar untuk menidurkan Airin, setelahnya kak Ciko pulang.

Aku dan Bubun mengobrol sebentar. Kemudian Bubun pergi ke kamarnya untuk bersiap pergi ke toko. Aku pun naik ke atas kamar mengecek Airin. Ternyata Airin masih tertidur lelap, mungkin lelah karena kemarin.

Aku turun lagi menuju meja makan. Di sana ada Bibi yang sedang menyiapkan sarapan. Suasana di rumah tidak pernah berubah, masih sama seperti saat aku belum menikah. Aku terkadang kasihan dengan Bubun karena di tinggalkan olehku dan Diandra, tapi untungnya ada Bibi yang menemani.

"Bibi"

"Eh Yaampun non Ocha, aduh ini hamilnya udah berapa bulan?"

"5 bulan Bi lebih dikit"

"Lucu deh non Ocha kalo hamil, perutnya buncit gitu"

"Haha kalo gak buncit mah gak hamil Bi"

Tak lama kemudian Bubun datang dan duduk di sampingku. Bubun sudah rapi sekali.

"Hai cucu Oma, makan bareng Oma ya" ujar Bubun sambil mengelus pelan perutku.

"Iya Oma, Oma cantik"

"Haha bisa aja"

Akhirnya aku bisa sarapan lagi bersama dengan Bubun. Tapi sayang Bubun sudah harus berangkat ke toko. Padahal aku masih ingin bercerita banyak pada Bubun.

***

Aku masih di rumah Bubun, bermain dengan Airin di dalam kamar. Aku sangat kesepian, tidak ada yang bisa ku kerjakan. Kak Shane juga tidak menelponku, mungkin dia memang sedang sangat sibuk. Tapi tak apa, biar saja dia sibuk, asalkan cepat pulang.

Ceklek

"Ochaaa" seseorang masuk ke dalam kamar dan memanggilku, membuatku menoleh.

"Oh my God Haniii, kok bisa kesini?"

"Iya lah tadi gue ke rumah kak Shane tapi kata Mang Urip lo ke rumah Diandra terus gue ke rumah Diandra lo katanya ke rumah Bubun terus gue naik ojek ke sini gue udah dandan rapi dari rumah eh sekarang lecek gini dah muka gue bolak balik sana sini nyariin lo" jelas Hani tanpa jeda membuatku pusing saat mendengarnya.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now