Jatuh Cinta Lagi

13.6K 641 86
                                    

Pusing masih menjalar, perlahan mataku mulai terbuka. Bersyukur karena suamiku ada di dekatku. Ku lihat dia sedang menggenggam tanganku.

"Sayang sayang, gimana? Masih pusing?" Tanyanya.

"Em, em..." Berat sekali rasanya ingin mengeluarkan suara.

"Udah udah gakpapa, mau duduk?" Tawarnya.

Aku hanya menganggukkan kepalaku. Kak Shane pun membantuku duduk bersandar di tempat tidur. Dia menaruh bantalan di belakang punggungku.

"Mau minum?" Lagi lagi aku hanya mengangguk.

Dengan segera kak Shane menyodorkan air minum dan meminumkannya padaku.

Aku membenarkan pandanganku, kepalaku masih pusing. Perlahan aku memijit pelipisku.

"Udah sini biar aku aja." Kak Shane mendekat dan menyingkirkan tanganku lalu menggantikan memijit pelipisku.

"Ocha, kamu udah bangun?" Tiba- tiba Mama Gina masuk ke dalam kamar kami.

"Iya Ma baru aja." Kak Shane yang menjawabnya.

"Kamu mual terus muntah muntah tadi?" Mama naik ke atas ranjang dan duduk di dekatku, mama terlihat bersemangat sekali.

"Iya Ma, tadi Ocha muntah- muntah." Balas kak Shane aku memberi anggukkan untuk mengiyakan.

"Ocha sayang siapa tahu kamu isi tuh. Coba deh ke dokter sama Shane." Aku yang mendengarnya menjadi sedikit khawatir. Aku menatap kak Shane lama. Aku tidak yakin akan hal itu, karena memang kami baru menikah beberapa hari yang lalu. Kemungkinan kecil jika aku hamil.

"Ma, Ochanya masih pusing. Besok besok aja ya." Jelas kak Shane, dia selalu mengerti keadaanku.

Aku takut jika harus periksa ke dokter. Aku takut mengecewakan mama.

"Tapi gak ada salahnya loh cek, itu Ocha juga kasihan, siapa tahu sakit apa gitu Shane." Mama tetap bersikeras.

"Mama, Ocha cuma sakit perut biasa kok, kemarin udah periksa, tinggal minum obat aja nanti pasti sembuh. Iya kan Sayang?" Kak Shane kembali memberi pengertian pada Mama.

"Iya udah, maafin mama ya." Aku tidak tega melihat Mama yang tiba- tiba murung.

"Mama, Ocha juga minta maaf ya." Aku sungguj tidak enak dengan Mama.

"Yaampun Ocha sayang gakpapa kok, mama aja yang terlalu bersemangat. Yaudah mama ngecek Airin dulu ya. Kamu istirahat."

"Iya Ma." Ujarku dan kak Shane bebarengan.

Setelah Mama pergi, Kak Shane memaksaku untuk makan.

"Makan ya?"

"Enggak." Aku menggeleng, rasanya aku tidak selera untuk makan.

"Loh kamu gak mau sembuh?"

"Mau."

"Kalo mau sembuh harus minum obat sayang, makan dulu."

Akhirnya setelah di bujuk Kak Shane aku mau makan dan minum obat. Aku terus memperhatikan kak Shane yang melayaniku. Kak Shane memang sering mengerjaiku tapi jika sudah seperti ini, perhatiannya selalu aja berlebih.

"Sayang." Panggilku padanya yang berdiri dari duduknya.

"Apa? Kamu mau apa? Aku ambilin." Dia kembali duduk

"Mau kemana?"

"Hmm, sebenernya mau ke kantor. Tapi kalo kamu minta temenin, aku gak jadi pergi."

"Enggak, kamu ke kantor aja gakpapa." Dalam hatiku, aku ingin kak Shane menemaniku. Tapi aku juga tidak bisa memaksa, dia juga sudah terlambat datang ke kantor karenaku.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now