Jahatnya Suamiku

15K 648 83
                                    


Sewaktu aku bangun kak Shane sudah tidak ada di kamar. Mungkin dia sudah di bawah. Aku bangun kesiangan, pagi ini badanku pegal-pegal semua. Bahkan aku sedikit sulit untuk berjalan. Untuk menuruni tangga saja lamanya minta ampun.

Ku lihat dari kejauhan mama dan papa sedang bercengkerama di ruang keluarga. Aku ingin menghampiri mereka. Perlahan namun pasti aku berusaha jalan seperti biasanya agar mereka tidak curiga.

"Ocha, sini nak." Panggil Mama Gina.

"Hehe iya ma." Aku duduk di sofa dengan hati- hati.

"Pagi mama papa, maaf ya Ocha bangunnya kesiangan." Kataku tidak enak dengan mereka.

"Gakpapa kami mengerti kok. Hehe iya kan ma?" balas papa.

"Iya dong pa haha, ohiya tadi malam kamu kenapa teriak- teriak?"

Haduh jawab apa nih

"Em itu ma..ada-ada tikus." Jawabku beralasan.

"Haha tikusnya gede ya Cha." Sahut papa.

Kenapa mama sama papa jadi godain aku gini ya

"Hehehe iya." Aku cengar cengir menahan malu.

"Segede Shane ya tikusnya." Celetuk mama.

Aduh malu

Aku sungguh malu, mereka masih saja tertawa dan melihat ke arahku. Aku menundukkan kepalaku.

"Ohiya Ma, Kak Shane kemana ya?" tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Haha kenapa? Kamu kangen ya? Semalem kan udah..haha." Bukannya menjawab, Mama masih saja menggodaku.

"Pasti dong Ma, pengantin baru mah gitu kayak kita dulu." Papa juga ikut- ikutan.

"Hehehe." Aku hanya bisa tersenyum malu.

Sebenarnya aku tidak berniat menanyakan Kak Shane. Aku bahkan ingin menghindarinya hari ini. Aku tidak ingin melihat wajahnya.

"Ocha."

"Iya Ma?"

"Kamu udah makan?"

"Belum." Aku menggelengkan kepalaku pelan.

"Yaampun, Mama panggilin bibi ya."

"Gakusah Ma nanti aja Ocha bisa ambil sendiri."

"Beneran?"

"Iya."

Papa tidak ikut dalam obrolan kami kini papa sibuk dengan Koran di tangannya. Sebenarnya aku ingin berdiri dan naik ke kamar tapi tidak enak dengan mereka berdua. Aku pun tetap duduk dan mengambil majalah yang ada di bawah meja.

"Sayang....." Tiba- tiba sofa di sampingku bergoyang, Kak Shane tiba- tiba melompat dan duduk di sampingku.

Aku kaget sekali, refleks aku berdiri karena memang aku tidak ingin melihatnya. Sebelum aku berjalan Kak Shane menarikku sehingga aku terduduk kembali.

"Awwww." Teriakku sedikit kesakitan karena terlalu keras menghantam sofa.

"Hehe maaf." Kini Kak Shane sudah memposisikan kepalanya di atas pahaku. Dia berbaring dan meluruskan kakinya di atas sofa. Padahal dia masih memakai sepatunya.

Aku menutup mataku saat dia menatapku. Aku benar- benar malu jika mengingat kejadian semalam.

"Shane kamu tuh bawa handuk apa enggak?" tanya Mama.

"Bawa ma." Jawab kak Shane singkat.

"Yaudah di lap gih, jijik lihatnya Mama."

"Sengaja Ma biar istri aku yang ngelapin."

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now