Sakit Luar Biasa

12.5K 670 127
                                    

Sakit yang begitu luar biasa tidak bisa hilang. Yang bisa ku lakukan hanyalah merintih kesakitan sekaligus berdoa di dalam hati. Aku juga menyimpan rasa ketakutan yang sangat dalam. Semoga semua baik- baik saja.

"Mama sakitt hikss hikss" seorang suster mendorongku yang duduk di atas kursi roda. Mereka membawaku ke sebuah ruangan. Mama Gina mengikutiku berjalan dari samping memegang tanganku erat. Sedangkan Bibi menggendong Airin di belakang.

"Ocha sayang kamu sabar ya, kamu harus kuat" Mama Gina terus saja memberiku semangat. Tapi sakit ini sungguh sakit. Aku tidak bisa mengelaknya.

"Hikss hikss"

"Sabar sayang"

Aku sudah sampai di sebuah ruangan, suster dan Mama Gina membantuku naik ke ranjang untuk di periksa. Lalu dengan cepat seorang dokter memeriksaku.

"Sakitt dok hikss hikss"

"Iya iya Bu, sebentar saya periksa dulu kandungannya ya"

Dokter itu mulai memeriksaku dengan teliti di bantu dengan beberapa suster. Mama Gina tetap menemaniku.

"Ibu ini masih pembukaan 5 jadi kita harus menunggu sampai pembukaan 10 baru kita bisa melangsungkan proses persalinan"

"Tapi dok sakit sekali hikss hikss"

"Iya Bu, ibu tenang ya, ini memang sudah biasa terjadi saat proses pembukaan berlangsung, ibu yang sabar ya"

"Sakitt dok"

"Ocha kamu tenang ya, mama di sini nemenin kamu kok"

"Kalau bisa di coba untuk berdiri dan berjalan agar proses pembukaannya cepat"

"Baik dokter" sahut Mama Gina.

"Yasudah, di tunggu dulu, saya permisi mengurus pasien yang lain"

"Iya terimakasih dokter" ucap Mama Gina.

Ya Tuhan, baru pembukaan 5, sakitnya saja sudah seperti ini. Aku sudah tidak kuat. Aku butuh kak Shane sekarang.

"Mama sakitt banget Ma" rintihku sambil mengenggam bahkan meremas tangan Mama Gina karena rasa sakit yang semakin bertambah. Di setiap detiknya rasa sakit itu sungguh terasa sekali. Seakan kurasakan waktu berjalan sangat lama.

Brakkk

Pintu ruangan terbuka tiba- tiba menampakkan sosok kak Shane yang sudah mandi keringat.

"Shane" panggil Mama Gina.

"Hosh hosh, Sayang kamu gakpapa kan?"

"Hikss hikss sakit kak"

Mama Gina bergeser, kak Shane mendekat ke arahku.

"Sayang, jangan nangis" ujarnya sambil mengenggam tangan dan mengelus rambutku.

"Hikss hikss aku takut"

"Sstt gak boleh, kamu harus kuat, kamu jangan takut, kalo kamu takut kasihan dedek bayinya"

"Tapi ini sakit banget kak hikss hikss"

"Udah sayang jangan nangis" kak Shane terus saja mengusap air mataku.

Cuppp

Kak Shane mengecup keningku lama.

"Aku akan selalu di sini"

"Hikss kak Shane? Boleh aku nanya?"

"Boleh, nanya aja"

"Viona dulu? Juga sakit seperti ini?"

PACAR RAHASIA : Bukan LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang