01

3.8K 297 9
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga
🙏

•••

Kring kring kring

Bel sekolah telah berbunyi menandakan waktu istirahat. Renjun beserta ketiga sahabatnya -Jaemin,Jeno dan Haechan menuju kantin untuk menikmati waktu istihatnya.

Jaemin dan Jeno ke kantin karna untuk memenuhi keinginan perut nya yang kelaparan dan ingin di isi oleh mie ayam mang sapri. Berbeda dengan mereka berdua, Renjun dan Haechan justru ke kantin hanya untuk bermain game -pubg.

Mengapa mereka ke kantin hanya untuk bermain, alih-alih di kelas mereka bisa melakukanya? Jawabanya adalah, karena kantin sekolah mereka terdapat wifi. Jadi tak heran jika banyak murid yang suka berdiam diri ke kantin hanya untuk menikmati layanan wifi gratis itu.

"Njunnn kanan junnn" ujar Haechan sambil menatap fokus layar ponselnya. Haechan sangat berisik jika sedang bermain game, berbanding terbalik dengan Renjun yang diam dan tenang saat bermain game. Jaemin dan Jeno hanya bisa menggelengkan kepala melihat kedua sahabatnya itu terlebih lagi Haechan yang sangat berisik.

"Shittt, mati kan gue" kata Haechan mengacak-acak rambutnya frustasi. Kini dia memutuskan untuk membeli mie ayam yang sama dengan kedua sahabatnya, berbeda dengan Renjun yang masih fokus dengan gamenya.

"Njun, ada Zahra tuh" ujar Jeno menyenggol lengan Renjun yang tengah fokus. Namun, Renjun tak menggubris Jeno dan tetap fokus pada layar ponsel nya itu.

"Duduk Ra" tawar Jaemin kepada Zahra dan Hina. Zahra hanya membalas tawaran Jaemin dengan senyuman sambil menggelengkan kepalanya, ia dan Hina memutuskan untuk duduk di belakang mereka berempat.

"Njunn, itu ada Zahra" ucapan Jeno kali ini membuat Renjun menoleh kebelakang, dan mendapati dua wanita yang tengah menikmati bakso kantin. Renjun hanya tersenyum melihat Zahra, dan Zahra pun tersenyum balik namun tak ikhlas.

Zahra mengerti maksud dari senyuman Renjun barusan, cowok itu bermaksud untuk mengatakan kalau ia sedang fokus bermain game sehingga tak bisa menemani Zahra menikmati jam istirahatnya. Zahra sudah paham dengan sikap Renjun.

"Dasar ya si kutu kupret, ceweknya di anggurin malah sibuk sama papji" Hina mengumpat pada Renjun. Zahra sudah biasa mendengar umpatan yang Hina berikan untuk pacarnya itu. Memang benar bagi Renjun, game lebih menarik dari apapun. Zahra hanya bisa tertawa masam mendengar umpatan Hina.

10 menit
15 menit

Sampai bel masuk pun, Renjun masih berkutik dengan layar ponselnya itu. Bel masuk telah berbunyi, Zahra dan Hina memutuskan untuk kembali ke kelas.

"Aku duluan ya njun" kata Zahra seraya menepuk halus punggung Renjun dan di jawab anggukan oleh Renjun tanpa melihat Zahra.

"Aww sakit woi" kini Renjun tengah memegangi kepalanya setelah Hina baru saja menjitaknya keras. Ketiga sahabatnya hanya bisa tertawa melihat Renjun kesakitan akibat jitakan Hina. Sepertinya wanita itu benar-benar kesal kepada Renjun. Ckckk

"Hina sialaannn" sayangya umpatan Renjun tak didengar oleh Hina langsung, karena Hina sudah pergi setelah menjitaknya tadi. Renjun hanya mengumpat pada sahabat dari pacarnya itu.

"Udah, ayo ke kelas" ajak Haechan menarik Renjun yang masih tak terima dirinya kalah karena jitakan Hina.

Zahra hanya tertawa mendengar cerita Hina yang menjitak pacarnya tadi di kantin. Zahra pikir, Renjun pantas mendapatkanya dan Hina telah mewakilkan kekesalanya pada Renjun.

"Lagian ya, cowok lo itu bener-bener. Ada pacarnya bukan di samperin malah sibuk sama hp-nya. Yang pacarnya itu lo atau hp nya sih? Bingung gue" Hina mengumpat untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya guru mereka masuk ke kelas.

Stay With Me  [RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang