42

1K 126 6
                                    

Tes tes, masi ada yang nunggu gitu?

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

Pagi ini seperti pagi biasanya, Jeno berangkat bersama dengan Zahra. Namun bedanya, kali ini Hina ikut andil di dalamnya. Alias ikut berangkat bersama dengan Jeno dan Zahra.

Berada di bangku belakang, menatap dua insan di depannya yang sesekali tertawa karena hal konyol.

Melihatnya membuat Hina mengingat ucapannya malam tadi, ia rasa dirinya benar bahwa Jeno menaruh hati pada sahabatnya.

Sesampainya di sekolah, mereka berpisah. Ah, tentu saja tidak dengan Zahra dan Hina karena mereka menempati kelas yang sama. Mereka berdha melangkah masuk bersama ke kelas yang mereka tempati.

"Bahagia ya ra" celetuk Hina saat baru saja keduanya sampai di bangku kelas.

Zahra menyerengitkan dahinya bingung,   "bahagia kenapa?" Zahra duduk lalu membuka bukunya untuk membaca materi yang akan dipelajari hari ini.

Hina pun begitu, dia mengeluarkan buku tapi tidak membacanya, membicarakan Zahra sepertinya lebih menarik daripada buku paket sialan itu.

"Lo lah. Kayanya bahagia banget ya sama Jeno? Tadi buktinya kalian ketawa-ketawa, gue berasa jadi nyamuk taugak?!" Hina mengerucutkan bibirnya kesal. Tidak dengan Renjun, tidak dengan Jeno, mengapa Hina selalu menjadi nyamuk? Huh?!

"Haha, ya maap. Lagian kenapasih ga suruh Haechan jemput lo?" goda Zahra

Hina merotasikan matasnya malas "gue siapa dia, main suruh-suruh jemput. Yang ada tu badak ngomel-ngomel gak jelas"

Zahra hanya senyum menyeringai. Kegiatan membacanya cukup terganggu karena ucapan Hina mengenai kebahagiaan dirinya dengan Jeno.

Apa iya?

Entahlah, Zahra hanya tidak ingin berpikiran yang macam-macam. Ia kembali membaca buku nya dengan serius, walau sepintas ucapan Hina muncul dipikiran Zahra.

.
.

Jam istirahat berbunyi. Sialnya Zahra tidak bisa menikmati jam istirahatnya karena guru kimia nya menyuruhnya untuk membantu mengoreksi tugas.

Zahra hanya menurut, tidak mungkin juga kan Zahra menolak? Pasti nilainya yang akan menjadi taruhan.

Disinilah Zahra, perpustakaan. Tak sendiri, ada beberapa murid lain yang juga menghabiskan jam istirahatnya untuk sekedar mengerjakan tugas dan membaca buku di perpustakaan. 

Apa kalian bertanya kemana Hina?

Jawabannya adalah kantin. Sahabatnya itu pergi ke kantin lebih dulu tanpa pamit, saat Zahra sedang di panggil ke ruang guru. Menyebalkan memang, tapi tak masalah Zahra bisa menyelesaikannya sendiri.

"Ibu tinggal dulu ya, Zahra" ucap sang guru kimia, Yuna namanya.

"Iya bu, nanti kalo udah selesai saya ke kantor" sang guru hanya mengangguk paham lalu meninggalkan Zahra sendiri.

Zahra pun kini berkelut dengan kertas- kertas milik anak kelas dua belas itu. Ia berniat untuk menyelesaikannya dengan cepat agar dirinya masih bisa merasakan jam istirahatnya.

"Ngapain disini?"

Suara yang sangat Zahra kenal itu menginterupsi pendengarannya. Dengan penuh keraguan, ia mendongkakkan kepalanya untuk menatap sosok yang berbicara padanya. "Lagi ngoreksi tugas, disuruh bu Yuna"

Stay With Me  [RENJUN]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon