11

1.4K 148 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

Kini Renjun,Jaemin,Jeno,Haechan,Zahra dan Hina sudah berkumpul di kelas Renjun di jam pulang sekolah.

Renjun sudah siap menceritakan semuanya. Awalnya ia hanya siap menceritakannya kepada Zahra saja. Namun Zahra meminta untuk Renjun sekalian menceritakan kepada ketiga sahabatnya.

"Jadi kenapa njun?" tanya Haechan penasaran.

Renjun menarik napas lalu membuangnya dengan kasar. Ia malas sebenarnya mengingat masalah ini, hanya saja sepertinya mereka perlu tahu alasanya.

"Gue takut kena makian lagi sama senior dan alumni" kata Renjun pasrah.

Kelimanya hanya memperlihatkan wajah bingungnya masing-masing.

"Kalian inget saat terakhir kali kita tanding?" Jaemin,Jeno, dan Haechan mengangguk.

"Saat itu kita kalah, kalian inget?" Jaemin,Jeno dan Haechan kembali mengangguk.

"Saat selesai pertandingan, senior sama alumni bener-bener kecewa sama gue. Pak Pras juga. Mereka maki-maki gue abis-abisan. Mereka bilang gue ga becus lah gabisa mimpin tim lah. Bahkan mereka sampe bawa-bawa Zahra mereka bilang gue bucin."

"Wah sialan itu senior" umpat Jaemin

"Itu sebabnya saat Jeno bawa-bawa Zahra gue sempet kebawa emosi. Karena omongan lo mengingatkan gue pada makian mereka terhadap gue. Gue minta maaf soal gue udah mukul lo kemarin no" lanjut Renjun.

"Terus?" Haechan masih penasaran dengan kelanjutan cerita Renjun.

"Saat kekalahan terakhir, pak Pras memutuskan untuk menghiatuskan eskul basket karena baginya kekalahan waktu itu memalukan nama sekolah."

Pak pras, pembina eskul basket di sekolah mereka. Guru itu sempat menghiatuskan eskul basket setelah kekalahanya melawan sekolah lain. Sekolah mereka mengalami kekalahan dengan point yang cukup jauh, terpaut 50 angka. Baginya itu memalukan.

"Makian-makian dari mereka cukup membuat gue down. Gue hampir ingin melepas jabatan gue sebagai ketua eskul tapi gue masih mikirin gimana nasib tim basket kita kedepanya. Jadilah gue mengurungkan niat itu" Renjun menghela napasnya lembut.

"Jadi alasan lo?" tanya Jaemin

"Gue takut kalau gue gabisa bawa tim untuk menang. Gue takut kalau gue bakal dapat makian lagi lebih dari kemarin. Itu alasanya"

Tanpa sadar Zahra meneteskan air matanya. Ia melihat betapa menyedihkan Renjun sekarang. Bagaimana bisa kekasihnya itu menutupi itu kesedihanya selama ini?

Tak bercerita pada Zahra tak bercerita pula dengan ketiga sahabatnya. Zahra langsung mengelus punggung Renjun untuk menguatkan Renjun sekarang.

"Jadi gue memutuskan untuk ga ikut sama pertandingan kali ini" Renjun menatap ketiga sahabatnya sayu.

"Gabisa. Lo harus ikut njun, lo harus buktiin ke mereka kalau lo gak seperti apa yang mereka katakan." Kali ini Haechan bersuara.

"Gue gabisa Chan" kata Renjun lemas.

Stay With Me  [RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang