32

1K 111 15
                                    

Jangan lupe vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

Cari posisi enak ges, ini chap aga panjang dan sedikit menyebalkan :)

🌈So, happy reading🌈

•••

Pagi ini Yuta memutuskan agar Zahra tidak pergi ke sekolah hari ini. Saat Yuta cek, panasnya tidak separah semalam namun agar sembuh lebih cepat ia meminta Zahra untuk tidak ke sekolah.

Dan untungnya Zahra menurut atas ucapan Yuta. Bagaimana tidak menurut? Zahra diancam dibawa ke rumah sakit kalau Zahra sekolah hari ini. Jadi lebih baik ia istirahat untuk hari ini.

Dan soal Renjun, Zahra tak menghubunginya secara langsung. Zahra meminta Hina untuk memberi tahu Renjun kalau tidak usah jemput Zahra di rumah dengan alasan dirinya akan berangkat bersama Yuta.

Kalau Zahra bilang dirinya tengah sakit, akan berbahaya. Pernah sekali karena Zahra tidak masuk sekolah karena sakit, Renjun ikutan tidak masuk sekolah dan memilih untuk menemani Zahra di rumahnya. Zahra tak mau kejadian itu terulang kembali, Renjun harus sekolah.

Setelah memberi tahu Hina, Zahra langsung mematikan ponselnya agar tidak ada pertanyaan-pertanyaan dari Renjun yang membuatnya semakin pusing nantinya.

Membosankan memang jika hanya berdiam diri tanpa ponsel. Zahra menyalakan tv yang ada di kamarnya guna menghilangkan kebosanan.

Sudah jam setengah sembilan pagi, Zahra barusan menyelesaikan sarapannya dan juga minum obat agar dirinya cepat sembuh.

Tiba-tiba pintu kamar Zahra terketuk, Zahra sempat bertanya-tanya siapa yang mengetuk pintu kamarnya? Yuta? abangnya itu sudah pergi ke kantor sejak jam tujuh pagi tadi. Bi Inah? barusan wanita itu keluar dari kamarnya.

"Masuk aja kan ga di kunci bi"

Zahra terkejut bukan main saat melihat yang berdiri dipintu kamarnya bukan bi Inah, melainkan Renjun.

Mengapa ia bisa berada disini? Zahra pun bertanya-tanya akan hal itu. Renjun berjalan menuju ranjang dan langsung memeluk Zahra erat, sangat erat.

"Renjun, kenapa?" Zahra membalas pelukan laki-laki itu. Sebenarnya ia masih cukup kesal bila mengingat kejadian kemarin, tapi ia lupakan hal itu untuk sejenak.

"Aku khawatir" bisa didengar cara Renjun bicara, ada nada kekhawatiran disana, ucapanya sedikit bergetar.

"Kamu ngapain disini? kamu harusnya di sekolah njun" Zahra melepaskan pelukannya dan mencoba untuk menatap laki-laki itu.

"Tadi aku sekolah, cuma ijin mau nemenin kamu aja disini" Renjun mengusap lembut rambut Zahra.

Ini yang Zahra tidak suka. Mengapa Renjun selalu seperti ini? Disaat dia selalu membuat Zahra kesal, tapu akan ada perhatian manis yang pria itu lakukan sampai membuat Zahra seolah-olah lupa akan kesalahan Renjun.

Tapi kali ini pertahanan Zahra tidak boleh goyah, ia tak boleh lagi cepat luluh hanya karena perhatian kecil yang Renjun berikan.

"Mending kamu balik ke sekolah, aku gasuka kamu bolos" Zahra melepaskan tangan Renjun dari kepalanya.

"Gamau Ra, tolong jangan paksa aku" ucap Renjun dengan nada memohon. Kalau sudah begini apa yang bisa Zahra lakukan selain meng'iya'kan permintaan laki-laki itu.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now