35

1.1K 119 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

Dalam rangka kangen Renjun jd aku apdet :)
Cari posisi enak ges, ini chapter panjang!

•••


Sudah tiga hari lamanya, Zahra dan Renjun jarang sekali bersama. Renjun yang tengah sibuk mengurusi laporan tentang kepengurusan eskul barunya membuat mereka berdua jarang terlihat bersama.

Mereka hanya bertemu dipagi hari karena mereka berdua berangkat bersama tetapi tidak dengan pulangnya. Renjun yang sibuk membuat Zahra harus pulang sendiri belakangan ini.

Biasanya mereka akan bertemu di jam istirahat tepatnya di kantin, namun tiga hari ini sepertinya Renjun benar-benar sibuk sampai ia tidak sempat ke kantin.

Komunikasi pun mereka sedikit terganggu karena kesibukkan Renjun. Apalagi Zahra tahu kalau Renjun sibuk dengan laporan itu pasti waktu untuk bermain game akan berkurang. Sehingga Zahra paham bahwa prioritas Renjun sejauh ini masih pada game nya.

Zahra tak marah, karena ia tahu bahwa itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Renjun sebagai ketua eskul basket, sehingga Zahra mengerti akan hal itu. Berbeda dengan Zahra yang tak memiliki eskul sehingga ia tak memiliki kesibukkan apapun.

Hari ini adalah hari dimana lpj dilakukan. Saat ini Zahra tengah menunggu Renjun di depan aula. Laki-laki itu meminta Zahra untuk menunggunya karena Renjun ingin mengantar Zahra pulang.

Cukup lama Zahra menunggu. Mengingat lpj tak hanya membutuhkan waktu satu jam, Zahra sempat pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku sampai ia mendapat telfon dari Renjun untuk ke aula menemuinya.

"Maaf ya nunggu lama" suara Renjun membuyatkan lamunan Zahra.

"Iya gapapa, udah?"  Renjun mengangguk dan keduanya kini menselaraskan jalannya menuju parkiran mobil.

Waktu masih menunjukkan pukul dua siang, Renjun berniat mengajak Zahra untuk makan siang bersama di salah satu cafe favorite mereka berdua yang letaknya tak jauh dari rumah Zahra.

Renjun senang karena ia bisa kembali menghabiskan waktunya bersama Zahra, walaupun dengan mengajak Zahra makan siang belum membayar semua kebersamaan selama tiga hari terakhirnya bersama Zahra.

Sudah lima belas menit mereka berdua hanya saling diam di cafe. Hanya memesan makanan masing-masing, selanjutnya keduanya sibuk dengan ponselnya masing-masing. Sebenarnya hanya Renjun yang langsung bermain game dengan ponselnya, Zahra hanya sekedar scroll timeline instagram tak lebih.

Rasanya seperti canggung? Apa karena jarang bertemu dan jarang berkomunikasi? Sehingga saat bertemu mereka berdua malah terlihat canggung.

Zahra menatap Renjun yang sudah sangat fokus pada game-nya. Zahra hanya bisa menghela nafasnya lembut lalu kembali pada ponselnya memainkan instagram.

Sampai pesanan mereka tiba, Renjun masih fokus pada game-nya. Mengapa Renjun selalu seperti ini, pikir Zahra.

"Makan dulu"

"Duluan aja tanggung"

Zahra sudah bosan mendengar kalimat seperti itu. Zahra mencoba untuk tidak memperdulikan Renjun, ia pikir mungkin permainannya akan selesai sebentar lagi.

Namun sudah sekitar lima belas menit, Renjun tak kunjung menyentuh makanannya. Zahra benar-benar tak habis pikir dengan Renjun. Sepenting itukah game bagi Renjun?

"Kamu itu abis kumpul, kamu juga tadi gak sempet ke kantin. Jadi bisa tolong berhenti main game-nya terus makan?"

"Nanggung banget Ra" pandangan Renjun masih terfokus pada layar ponselnya.

Stay With Me  [RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang