46

1.2K 125 21
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih🙏

Warning: harsh words!!

••••

Renjun memakirkan motornya tepat di samping motor Jaemin. Dengan ini, Renjun yakin bahwa sahabat-sahabatnya itu sudah datang.

Renjun masih terduduk di jok motornya, diam dan masih ragu untuk menyelesaikan semuanya. Sampai akhirnya ia menghela nafasnya, dan melangkah masuk ke dalam cafe dengan perasaan yang tak bisa di deskripsikan.

Senang,takut,rasa bersalah, semuanya bercampur menjadi satu.

Renjun melihat ke arah tempat duduk yang biasa mereka tempati, ketiganya tidak ada yang berbicara. Masing-masing hanya memainkan ponselnya.

"Sorry, gue telat" ucap Renjun yang hanya diangguki oleh ketiga sahabatnya.

Sungguh, Renjun benci keheningan beserta kecanggungan ini. Sesampainya di cafe, keempatnya hanya diam memainkan ponsel masing-masing. Renjun tak tahu harus memulai percakapan dari mana, tapi pada akhirnya, dia melakukannya.

"Maaf"

Tak ada yang merespon, namun pandangan ketiganya terarah pada Renjun.

Renjun menghela nafasnya, "gue minta maaf sama kalian, gue salah."

Kini pandangan Renjun beralih pada Haechan, "Chan, gue minta maaf udah nonjok lo kemaren, gue minta maaf"

"Gue gatau harus kaya gimana, yang jelas gue minta maaf sama kalian" suara Renjun terdengar sangat tulus.

Haechan merangkul Renjun, "gue juga minta maaf udah nyakitin perasaan lo dengan ngomong yang enggak-enggak tentang Zahra"

Renjun mengangguk dan netranya kini beralih pada Jaemin, "min gue minta maaf ya"

Jaemin jengah tentu saja. Bukan karena Renjun yang egois seperti kemarin, tetapi karena sahabatnya itu memanggilnya dengan kata 'min' oh sungguh, Jaemin tidak menyukainya.

"Iya iya gue maafin, tapi tolong dong gue bukan admin ig,atau bukan si monyet sarimin itu. Kalian tuh kenapa sih panggil gue 'min' terus? Aku jengah ya! aku gak suka!"

Ucapan Jaemin sontak membuat Renjun, Haechan dan Jeno tertawa. Mereka tertawa karena kalimat Jaemin yang terakhir terlihat menjijikan.

"Dan lo Jen, gue min--" belum sempat Renjun menyelesaikan kalimatnya, Jeno lebih dulu berucap.

"Gue minta maaf njun"

"Maaf gue udah hancurin hubungan lo sama Zahra, karena jujur saat itu gue sama Hina mau bikin hubungan lo sama dia membaik Njun. Tapi malah berakhir, gue minta maaf--

dan maaf juga kalo kesannnya gue mau rebut Zahra dari lo." lanjut Jeno

Renjun menggeleng cepat, "soal putusnya hubungan gue sama Zahra itu bukan salah lo. Itu murni kesalahan gue, karena yah-- kalian pasti tau alasannya. Jadi lo gausah minta maaf soal itu"

"Dan soal lo mau rebut Zahra dari gue, sorry Jen, gue masih sayang sama dia makannya gue sempet marah dan gak terima, karena gue masih sayang banget sama dia" lanjut Renjun

Jeno tersenyum, "Gue tau lo masih sayang sama dia, dan gue rasa Zahra juga begitu."

Renjun tertawa masam, "mana ada dia masih sayang sama gue, dia kok yang minta putus"

"Loh, katanya lo yang mutusin?" Celetuk Haechan.

Renjun mengangguk, "iya emang gue yang mutusin, tapi dia juga ada maksud mutusin gue. Dia udah mau ngomong, tapi gue yang nyelesain. Gue gamau diputusin, jadi gue yang mutusin"

Stay With Me  [RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang