40

1.1K 122 4
                                    

⚠️ Chap ini mungkin agak panjang, jadi cari posisi enak ye wkwk

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih🙏

☆☆☆


"Gue ambil tas dulu ya Jen"

Sudah sekitar empat hari Zahra selalu berangkat dan pulang bersama Jeno.

Sebenarnya Zahra tak ingin merepotkan Jeno untuk menjemputnya, tapi laki-laki itu yang menawarkanya dan abangnya bilang rejeki gaboleh ditolak. Jadilah Zahra menerima tawaran Jeno, lagi pula Yuta tidak bisa mengantar Zahra ke sekolah mengingat lokasi tempat Yuta bekerja dengan sekolah Zahra yang berbeda arah.

Hina sempat tak mengerti mengapa Zahra bisa sedekat ini dengan Jeno. Tapi tanpa Zahra perjelas, sepertinya sahabatnya itu mengerti mengapa Zahra melakukan ini.

"Gue duluan ya Jen" kata Zahra sebelum akhirnya keduanya berpisah di lobi sekolah.

"Berangkat bareng Jeno lagi, Ra?" tanya Hina selepas Zahra duduk di bangkunya dan Zahra hanya mengangguii pertanyaan Hina.

"Kalian pacaran?" Zahra langsung membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa Hina berpikiran seperti itu pikir Zahra.

"Ya enggaklah Hin" ucap Zahra membantah

"Kalo Jeno suka sama lo gimana?"

"Gak mungkin, lo gausah mikir yang aneh-aneh ya"

Jeno bilang sendiri kalo dia cuma mau bantu Zahra untuk sebisa mungkin bisa ngelupain Renjun. Jadi gak mungkin kan Jeno suka dengaj Zahra?

-
-

"Njun" Jeno memanggil Renjun yang dari tadi fokus pada game nya, dan Renjun hanya berdehem sebagai jawaban.

"Lo gak mau ke kantin?" ajaknya dan Renjun hanya menggelengkan kepalanya.

Kemudian yang pergi ke kantin hanya Jeno,Jaemin dan Haechan. Renjun? Dia memilih untuk bermain game di kelas.

"Lo ga ada apa-apa kan sama si Zahra?" suara Jaemin terdengar seperti mengintrograsi namun santai.

Jeno jelas kaget sekaligus bingung.

"Kenapa lo nanya gitu Jaem?"

Jaemin terlihat menimang-nimang ucapannya. Jeno sebenarnya tau kemana arah pembicaraan Jaemin, tapi dia ingin Jaemin yang berbicara sendiri.

"y-yaa gue nanya doang" Jaemin langsung kembali memakan baksonya.

Begitu pula dengan Jeno. Dia tak mau pusing-pusing memikirkan ucapan Jaemin kalau Jaemin sendiri tak mengatakan yang dia ingin katakan.

"Widih tumben bertiga doang, mas mantan kemana?" ucapan Hina membuat ketiganya terkejut sampai Haechan pun tersedak oleh bakso nya sendiri.

"Gausah didenger, sinting" kata Zahra lalu duduk disamping Jeno.

Hina,Haechan dan Jaemin sibuk menghabiskan makanan mereka diselingin tawaan atas candaan yang Haechan berikan.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now