Bonus Chapter!

1.3K 110 20
                                    

"YUTAAA BANGUNNNN!!!!"

Ada apa gerangan, pagi-pagi buta Zahra sudah berteriak meminta abangnya itu untuk bangun?

"Bang please, ini hari kelulusan gue. Lo jangan bikin  gue kesel deh" kata Zahra sambil menarik selimut yang masih menutupi tubuh Yuta seutuhnya.

Oh iya! Hari ini adalah hari kelulusan Zahra. Tapi bukan sebagai siswa SMA, melainkan sebagai mahasiswa!

Ya! Zahra berhasil melepas status mahasiswi psikologi dan menyelesaikan kuliahnya dengan  tepat waktu.

Maka dari itu, pagi-pagi buta Zahra sudah membangunkan abangnya. Bagaimana tidak? Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, tapi abangnya itu masih saja bergelut di tempat tidurnya. Seharusnya Yuta bersiap!

"Bang, istri lo udah siap. Lagi siapin makan di bawah, dan lo? Ish nyebelin banget!!!!" Zahra menyerah. Ia memutuskan untuk turun ke bawah dan melaporkanya kepada kaka iparnya.

Kaka ipar, ya?

Omong-omong, Yuta sudah menikah satu tahun yang lalu dengan Kirana. Masih ingat Kirana? Wanita yang kehadirannya sempat membuat Zahra salah paham.

Huum, sekarang mereka sudah menjadi suami istri dengan Kirana yang tengah mengandung anak Yuta. Kini kandungannya baru menginjak lima bulan.

Jangan tanya mengapa mereka berdua bisa menikah, karena Zahra sendiri beserta author aja gatau kenapa mereka bisa nikah :)

Gak!

Yang pasti mereka menikah karena memiliki perasaan satu sama lain, dan juga Yuta yang terlihat serius dengan Kirana membuat Zahra tak bisa menolaknya.

Lagi pula Kirana itu baik. Selama satu tahun ini, Kirana menjaga Yuta dan Zahra dengan baik. Zahra turut bahagia melihat Yuta bahagia.

Tapi tidak untuk pagi ini!

"Kak, suami lo tuh nyebelin. Pusing gue, tinggal aja apa ya?"

Kirana hanya tertawa melihat adik iparnya yang sudah rapih nan cantik dibaluti kebaya beserta make up yang sudah Zahra gunakan setengah jam yang lalu.

"Biar kakak yang bangunin, kalo gak bangun kita tinggal. Gimana?"

Zahra mengangguk setuju. Masa bodo dengan kelulusan tanpa Yuta. Toh saat kelulusan SMA dia sudah merasakan kehadiran Yuta dikelulusannya. Mungkin sedikit tidak masalah jika Yuta hari ini tidak ikut

Zahra memutuskan untuk memakan sarapan yang sudah Kirana buat tadi. Dan tangannya dia sibukan dengan ponsel, guna menanyakan kehadiran sahabatnya, Hina.

Bicara tentang Hina, sahabatnya itu kini tengah sibuk menyelesaikan skripsinya. Zahra saja jarang bertemu dengan Hina beberapa minggu terakhir ini. Zahra memberi Hina waktu untuk menyelesaikan skripsinya, agar sahabatnya juga bisa lulus tepat waktu.

Zahra melirik jam yang melingkar ditangannya, Hina tak membalas pesannya. Mungkinkah Hina masih tidur karena sibuk menyelesaikan skripsinya?

Jujur saja, orang yang sangat Zahra inginkan kehadirannya adalah Hina. Bagaimana wanita itu selalu ada di samping Zahra setiap waktu. Meski mereka berbeda kampus, Hina selalu menyempatkan waktunya untuk bertemu Zahra disaat Zahra tengah sedih.

Namun tak lama ponselnya berbunyi, buru-buru Zahra melihat siapa yang menelfonnya. Oh, ternyata pacarnya Hina, siapalagi kalau bukan Haechan.

Ugh, kalian pasti sudah menduga nya bukan?

Semasa SMA mereka saling meledek satu sama lain, ternyata saat ini mereka sudah menjalin hubungan lebih dari teman selama kurang lebih tiga tahun.

Beberapa kali Zahra saja sempat iri kepada Hina. Meskipun Haechan bukan laki-laki yang romantis, namun siapa sangka kalau dia pernah memberikan seperangkat perhiasan saat Hina ulang tahun. Dan tentunya Hina sangat bahagia dengan itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now