14

1.3K 139 13
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

Sabtu pagi kali ini, Zahra mengajak Yuta untuk berjoging di alun-alun. Tak hanya mengajak Yuta sebenarnya, Zahra juga mengajak Hina.

Anggap saja ini sebagai gantinya karena sabtu kemarin Hina tidak jadi joging bersama Yuta, seperti apa yang wanita itu inginkan.

Dan mereka bertiga kini sudah di alun-alun. Berlari-lari kecil sambil mengobrol santai.

Zahra bisa melihat betapa bahagianya sahabatnya itu saat keinginannya untuk joging bersama abangnya akhirnya terpenuhi.

"Makan yuk laper" Zahra mengajak dua orang di sampingnya untuk sarapan dan keduanya mengangguk.

Ada cukup banyak yang berjualan makan pagi di sini, dan ketiganya memilih untuk sarapan bubur. Zahra sengaja meninggalkan Hina berdua dengan Yuta agar sahabatnya itu bisa mengobrol dengan abangnya, Zahra yang kini memesankan pesanan buburnya.

Sebenarnya Zahra tak ingin kalau Hina menjadi pacar Yuta, karena ia sendiri tak yakin dengan abangnya sendiri. Tapi untuk membahagiakan sahabatnya, apapun akan Zahra lakukan.

Tak terasa waktu sudau menunjukan pukul 10.00, mereka bertiga pun memutuskan untuk pulang.

Awalnya Zahra mengajak Hina ke rumahnya, tapi wanita itu menolak. Karena ia ingin istirahat.

"Temen lo itu kayanya suka sama gua ya?" tanya Yuta dengan pedenya.

Zahra hanya menggedikan bahunya tanda tak tahu. Pasalnya ia sendiri tak tahu, apa Hina benar-benar suka pada abangnya atau sekedar kagum akan ketampanannya. Zahra memilih untuk memfokuskan pandanganya pada layar tv dihadapanya.

"Diliat dari gerak geriknya sih kayanya iya. Ya wajar sih ya, gue ganteng. Siapa coba yang gak suka?" Lagi-lagi Yuta berbicara dengan pedenya. Dan perkataan Yuta barusan berhasil mendapatkan satu lemparan bantal dari Zahra.

"Kalo gua tembak, dia bakal terima gak ya?" Yuta berbicara sambil menatap layar tv sama percis seperti apa yang dilakukan adiknya itu.

"Bang lo jangan macem-macem ya sama Hina" Zahra was-was sekarang.

"Maksud lo? Ya gue cuma mau mastiin kalo dia nerima gue berarti dia suka sama gue. Kalo nolak ya berarti nggak suka"

"Kalo dia terima, lo bakal ngajakin dia pacaran?" tanya Zahra serius.

Kali ini Yuta yang menjawab pertanyaan Zahra dengan mengedikkan bahunya.

"Mau kemana?" tanya Zahra karena melihat Yuta mengambil kunci mobil. Jadi Zahra pikir abangnya itu akan pergi sekarang tapi ia tak tahu kemana.

"Kepooo" ledek Yuta lalu meninggalkan Zahra sendiri di rumah.

Zahra hanya mendecak kesal. Buru-buru Zahra mengambil ponselnya untuk mengirimkan pesan kepada Yuta.

Bang Atuy

Bang, kalau balik beliin gue demdem ya rasa coklat

Oke?

Jangan lupa

Read

Kalo kata Zahra sekalian. Kan sayang kalo udah keluar tapi pulang engga bawa apa-apa. Jadi, Zahra sering menitip makanan kepada Yuta kalau abangnya itu sedang pergi begitupun sebaliknya.

Stay With Me  [RENJUN]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant