07

1.6K 172 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏


•••

"Kusut amat tu muka, kenapa? Berantem sama Renjun?" tanya Hina saat Zahra baru saja duduk dibangkunya.

"Ga Renjun, ga bang Atuy sama nyebelinnya" jawab Zahta sedikit berdecak karena kesal mengat dua laki-lakinya itu membuatnya kesal kemarin dan tadi pagi.

"Bang Yuta? Dia apain lo emang?" tanya Hina penasaran.

"Masa ya dia makan coklat yang Jeno kasih buat gu-"

"APA?!" Hina sudah tidak dapat mengontrol suaranya sekarang. Ia cukup terkejut dengan penuturan Zahra barusan. Jeno memberinya coklat? Ada apa? Hina berkutat pada pikiranya sekarang.

"Iya, lo jangan mikir macem-macem ya. Jeno ngasih coklat sebagai rasa terimakasih karena gue udah peduli sama dia kemarin, soal lukanya itu" jelas Zahra panjang lebar. Pasti Hina sebelumnya sudah mikir yang tidak-tidak terhadap Jeno.

"T-terus?" tanya Hina yang makin terkejut dengan penjelasan Zahra barusan.

"Ya bang Atuy makan coklat gue. Kan lo tau, gue belum pernah dapet coklat dari cowok. Sama Renjun aja gue belum pernah, sekalinya dikasi masa langsung di makan sama bang Atuy kan ga lucu naa" rengek Zahra pagi ini.

Hina masih belum bisa menetralkan pikiranya sekarang. Peduli setan soal Zahra yang sedang merengek disampingnya. Yang ia pikiran sekarang adalah tentang Jeno yang memberikan coklat kepada Zahra. Ia harap ucapan Zahra tadi benar, kalau Jeno hanya memberi coklat sebagai ucapan terimakasih, tidak lebih.

Guru mereka pun kini sudah memasuki kelasnya. Seluruh murid di kelas itu mengikuti pelajaran dengan tenang.

Sama halnya dengan kelas Renjun, gurunya pun telah berada di dalam kelas. Dan semua murid dikelasnya mengikuti pelajaran dengan tenang.

Namun Renjun sedikit terganggu karena dihadapanya adalah Jeno. Kalau ia melihat Jeno, rasanya ia ingin memukul laki-laki itu lagi. Kali ini alasanya karena ia sudah berani memberi coklat kepada Zahra. Namun ia tahan, ini masih dalam jam pelajaran gak tau kalau di luar pelajaran. Apakah Renjun bisa menahanya?

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi.

"Kantin njun?" tanya Jaemin disampingnya dan Renjun menangguk.

"Kantin no?" tanya Haechan kepada Jeno yang tengah fokus pada gamenya. Dan laki-laki itu hanya menjawab gelengan kepalanya.

Mereka berdua masih marahan. Renjun dan Jeno, keduanya masih tak ada yang membuka suara untuk satu sama lain. Hanya akan ada Haechan dan Jaemin yang berbicara kepada mereka. Jadilah hanya Renjun, Jaemin dan Haechan yang pergi ke kantin.

Zahra melihat Jeno di dalam kelasnya. Sebenarnya jarak kelas Zahra dan Jeno sangat jauh dan kini ia berasal dari perpustakaan yang melewati kelas Jeno. Zahra disuruh mengembalikan buku ke perpus sendirian, Hina sahabatnya itu tak berniat membantu dan lebih memilih untuk menunggu di kantin. Untung sahabat kalo kata Zahra.

"Hai Jen, ga ke kantin?" tanya Zahra kepada Jeno yang tengah fokus terhadap ponselnya. Ia yakin pria dihadapanya itu sedang bermain game.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now