27

1K 110 17
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

"Lo cemburu atau engga?"

Pertanyaan Jeno sukses membuat Zahra terdiam. Ia bingung harus menjawab apa, karena ia sendiri pun tak tahu.

"Biasa aja sih" jawab Zahra.

"Katanyasih Renjun nemu dia di pinggir jalan karena mobilnya mogok, jadi sekalian bareng katanya" Jeno berusaha menjelaskan agar Zahra tidak salah paham pada Renjun.

"Bahasa lo anjir, emang si Nadia barang apa nemu" Zahra hanya tertawa.

"Maksud gue-"

"Iya udah gausah dibahas, gue percaya kok sama dia" Zahra tak ingin membahas mengenai hal ini lebih lanjut. Karena ia akan berpikiran kemana-mana nantinya, terlebih lagi sekarang Renjun tengah kerja kelompok bersama Nadia.

"Yaudah udah sore, gue pulang ya" Zahra mengantar Jeno sampai mobilnya.

"Makasih ya Jen, maaf ngerepotin. Jaket lo nanti gue balikin secepatnya ya"

"Iya sama-sama. Soal jaket, santai ajalah. Gue balik ya Ra" Jeno menekan klakson mobilnya.

Mobil Jeno sudah hilang dari pandangan Zahra. Ia kembali masuk ke dalam rumah tepatnya langsung ke kamarnya.

Ia memainkan ponselnya, namun ia terkadang mengingat Renjun. Kini Zahra memutuskan untuk mengerjakan tugas yang sebenarnya masih lama dikumpulkanya, namun ia harus memiliki kesibukan agar tibak berpikiran yang macem-macem terhadap Renjun.

-

Hari ini Renjun dan kelompoknya mengerjakan tugas di mcd. Kalo kata Haechan, lumayan wifi gratis. Jadilah Renjun memegang teguh ucapan Haechan.

Hari sudah semakin sore, Renjun melirik jam yang melingkar ditanganya menunjukan pukul 4 sore. Tapi kelompoknya belum juga selesai membuat power point dan juga makalahnya.

"Masih lama banget ya?" tanya Renjun yang sudah tidak betah.

"Ppt sih udah mau beres njun, makalah nih masih setengah jadi" jawab salah satu temannya, Ujang.

"Makalah gue ajadah yang ngerjain di rumah. Gue mau balik ya" Ujang dan kedua temannya yang lain mengangguk atas ucapan Renjun sedangkan Nadia hanya terdiam.

"Lo mau balik bareng gue?" tanya Renjun kepada Nadia.

"Boleh?" tanyanya polos.

"Jahat banget si gue kalo ga ngebolehin, yaudah ayo" Nadia mengangguk semangat mengikuti Renjun dibelakangnya.

Selama perjalanan mereka berdua hanya terdiam. Nadia hanya bersenandung dengan lagu yang keluar dari radio mobil Renjun.

"Mobil lo masih di bengkel atau gimana?"

"Masih sih kayaknya, kenapa?"

"Ini gue anter ke rumah ya berarti?" Nadia hanya mengangguk.

Keduanya kembali diam.

"Maaf ya njun"

"Soal apa?"

"Aku mutusin kamu waktu itu"

"Gapapa, udah gausah dibahas."

"Tapi-"

"Udah sampe"

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now