34

1.1K 106 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

Sesuai janji, daku double update!
Cari posisi enak ya, selamat membaca~

•••


Renjun menepati janjinya untuk menjemput Zahra pagi ini. Mereka berdua berangkat bersama seperti biasa. Tak ada yang berubah.

Saat Zahra keluar kamarnya, ia sudah melihat Renjun yang sedang terfokus pada ponselnya dan membalas sapaanya tanpa melihat dirinya.

Zahra sendiri tak mengerti, mengapa sikap Renjun bisa berubah-ubah seperti ini. Terkadang menyebalkan, terkadang juga sikapnya yang manis membuat Zahra lupa kalau Renjun suka mengabaikannya.

Zahra bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah Renjun memiliki kepribadian ganda?

"Udah sampe"

Suara Renjun barusan membuyarkan lamunan Zahra. Dan ia tersadar bahwa keduanya kini sudah sampai di sekolah.

Keduanya berpisah di lobi sekolah karena kelas mereka yang berbeda jalur. Zahra berjalan layaknya orang yang baru saja jatuh cinta. Senyumanya tak lepas dari wajahnya yang cantik itu. Ia kembali mengingat betapa romantisnya Renjun semalam, itulah yang membuatnya tersenyum saat ini.

"Kenapa lo? gila?" Hina melihat sahabatnya yang seperti baru dihujani banyak cinta karena selama jam pelajaran pertama berlangsung, sahabatnya itu malah senyum-senyum tidak jelas.

Bukanya membalas pertanyaan Hina, Zahra justru malah semakin tersenyum kala mengingat kejadian semalam. Melihatnya Hina jadi takut sendiri.

"Woii lo kenapa? gue takut nih" Hina menggoyang-goyangkan badan sahabatnya itu, tetapi Zahra tak menggubris ucapan Hina.

"Lo putus sama Renjun?"

Barulah Zahra memusatkan perhatianya pada Hina. Ia membulatkan matanya tak percaya bahwa sahabatnya itu mengatakan hal yang berbanding terbalik dengan keadaanya sekarang.

"Kok lo ngomongnya gitu!" Zahra tak terima.

"Ya lo abisnya gak jawab pertanyaan gue. Malah senyum-senyum gak jelas, kan jadi takut gue. Takut lo gila gitu- AWW" Zahra berhasil meloloskan cubitannya di lengan Hina dan sahabatnya itu hanya meringis kesakitan.

"Masa putus senyum-senyum sih"

"Ya kali aja kan? Yaudah, kalo gitu apa yang membuat lo senyum-senyuk gak jelas gitu?"

Zahra menceritakan semuanya kepada Hina. Untunglah sekarang jam kosong, jadi teman-teman kelasnya pada sibuk masing-masing, tidak akan ada yang mendengarkan cerita Zahra.

"Bisa romantis juga itu si kutu kupret" Hina tak percaya bahwa Renjun bisa se-romantis itu pada Zahra.

Yang Hina tahu, Renjun hanya bisa fokus pada gamenya saja, bahkan terkadang laki-laki itu suka mengabaikan kehadiran Zahra.

Tetapi mendengar cerita Zahra barusan, Hina sedikit terkagum dengan sikap Renjun yang mempunyai sisi romantis seperti yang Zahra ceritakan.

•••

 
Zahra kini tengah menunggu taksi di halte depan sekolahnya. Hari ini ia tidak pulang bersama Renjun. Karena kekasihnya itu harus menyelesaikan tugas laporan untuk lpj eskulnya, basket.

Zahra mengerti walaupun bukan Renjun yang membuat, tetapi Renjun juga harus menyusun kelanjutan pengurus dari eskul yang ia pimpin selama satu tahun belakang ini.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now