38

1K 113 21
                                    

"Terus kamu mau apa?" tanya Renjun pasrah.

"Aku mau kita--"

"Putus."

Bukan,bukan Zahra yang mengatakan kata terakhir itu melainkan Renjun. Bahkan Zahra sendiri kaget mendengar ucapan Renjun barusan.

"Kamu mau kita putus kan?" tanya Renjun intens

"Njun aku-"

"Oke Ra, kita putus. Makasih untuk satu tahun lebihnya, maaf kalo selama ini aku selalu nyakitin kamu. Aku pergi"

Zahra terdiam setelah mendengar ucapan Renjun. Ia melihat kepergian Rejun yang meninggalkan cafe.

Zahra menangis sejadi-jadinya saat Renjun pergi meninggalkannya sendiri. Zahra masih tak percaya bahwa dirinya dan Renjun sudah berakhir.

"mbak?"

Zahra menoleh kepada pelayan cafe yang menghampirinya. Zahra mencoba menghapus air matanya.

"Saya nggak apa-apa" jawab Zahra tersenyum.

Zahra memutuskan untuk pulang menggunakan taksi. Awalnya ia berniat untuk menelfon Yuta agar menjemputnya, tapi ia tak ingin Yuta tahu bahwa dirinya habis menangis.

Selama perjalanan pun Zahra kembali menangis. Sepertinya ia tak bisa membendung tangisannya. Supir taksi pun sampai menanyakan keadaan Zahra, sama seperti pelayan cafe tadi.

Awalnya ia ragu untuk masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia melihat bi Inah yang sedang menyapu di halaman rumahnya, ia bertanya tentang keberadaan Yuta. Syukurlah, bi Inah bilang Yuta sedang tidak ada di rumah. Zahra langsung pergi ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.
Ia melemparkan tubuhnya ke ranjang kesayangannya dan kembali menangis.

Ia benar-benar kaget dengan ucapan Renjun tadi. Bukan kata 'putus' yang Zahra maksud sebenarnya. Melainkan Zahra hanya istirahat dari hubungannya atau bisa dibilang break.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, semuanya sudah terjadi. Renjun yang telah memutuskanya, sehingga Zahra harus menerima keputusannya.

Mungkin itu yang Renjun mau, sehingga tak akan ada lagi yang melarangnya dalam hal apapun terlebih lagi urusan game.

Satu tahun waktu bersama Renjun, selama itu pula ia bertahan namun pada akhirnya hubungannya berakhir juga. Tak ada lagi kata 'kita' diantara Renjun dan Zahra. Semuanya sudah berakhir.

Apakah benar-benar berakhir?

•••

Dilain sisi, Renjun kini tengah duduk di atas balkon rumahnya. Tatapannya kosong, wajahnya kaku seakan dunianya telah berhenti beberapa menit yang lalu.

"Mau cerita?"

Tanpa harus melihat, Renjun tahu siapa yang berbicara barusan. Sang mama menghampirinya dan ikut duduk disamping Renjun.

Mama Renjun tahu, pasti ada masalah antara Renjun dan Zahra. Karena saat memasuki rumahnya, Renjun datang dengan wajah yang masam, rambutnya berantakan dan tak banyak bicara seperti biasanya. Tak biasanya Renjun seperti itu.

Stay With Me  [RENJUN]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon