12

1.3K 152 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

Zahra kini tengah berada di lapangan basket. Ia sedang melihat tim basket sekolahnya berlatih di kursi penonton.

Sebenarnya Zahra bosan menunggu, tapi mau bagaimana lagi, Yuta tidak dapat menjemputnya sehingga Renjun meminta Zahra untuk menunggu sebentar. Dan disinilah Zahra sekarang.

Renjun menghampiri Zahra yang tengah duduk di kursi penonton, dan cewek itu langsung memberikan sebotol air minum untuk Renjun.

Zahra tak hanya memberikannya kepada Renjun saja, tapi dia memberikannya kepada ketiga sahabat Renjun- Jeno, Jaemin dan Haechan. Dengan maksud agar tidak ada yang meledek mereka berdua bucin karena Zahra sudah cukup bosan mendengarnya.

"Maaf lama" ucap Renjun dan Zahra mengangguk.

Renjun dan Zahra beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan ketiga sahabatnya juga anak basket lainnya.

Jam sekarang menunjukan pukul 17.00, sudah sore memang. Tapi Renjun sekarang malah membawa Zahra ke rumahnya dengan alasan kalau mamanya ingin bertemu dengan Zahra.

Disinilah Zahra sekarang, di rumah Renjun dan sedang mengobrol santai dengan mama Renjun. Mama Renjun meminta Zahra untuk makan malam dirumahnya, jadilah Zahra menurut. Kalo kata Haechan, rezeki jangan ditolak. Toh dirumahnya pun Yuta sedang keluar, jadi pasti tidak ada makanan.

Selama Zahra dirumah Renjun, ia hanya duduk dan mengobrol bersama mama Renjun. Alih-alih mengobrol bersama Zahra, pria itu sudah terfokus pada ponselnya yang Zahra ketahui kalau kekasihnya itu sedang bermain game.

Dari pada ia menemani Renjun bermain game, lebih baik ia membantu mamanya menyiapkan makan malam.

Oh iya soal Zahra makan malam di rumah Renjun, Zahra sudah memberi tahu kepada Yuta. Dan abangnya itu sempat mengomel karena Zahra bisa makan gratis. Sebagai gantinya, Yuta meminta Zahra membelikan nasi goreng untuk Yuta. Mau tidak mau, Zahra harus membelikanua nanti.

"Njun makan malemnya udah siap"

Di meja makan hanya ada Zahra, Renjun dan mama Renjun disana. Jika kalian bertanya kemana papa Renjun? Papa Renjun sedang menyelesaikan pekerjaanya di China.

Sangat jarang, papa nya itu pulang ke rumah. Jadi setiap Zahra mampir ke rumah Renjun, pasti hanya ada mama Renjun tidak ada suaminya.

Zahra sangat memaklumi pekerjaan papa Renjun, papanya itu direktur perusahaan ternama di Jakarta sehingga pasti papa Renjun itu sangat sibuk dengan pekerjaanya. Dan Zahra tak akan pernah menanyakan mengenai papanya Renjun, karena lelaki itu sangat tidak suka membicarakan papanya. Ntah kenapa, Zahra memahami itu.

Mereka bertiga makan dengan tenang, tidak ada yang bersuara. Suara piring pun tak terdengar sedikitpun diruangan itu.

Sampai waktu ketiganya selesai menghabiskan makan malamnya. Zahra yang langsung ikut membantu mama Renjun membereskan dapur, dan Renjun yang sudah duduk di sofa tak ketinggalan ponsel di lengannya. Apalagi kalau bukan ingin bermain game?

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00, sudah waktunya Zahra untuk pulang dan meminta Renjun untuk mengantarnya. Tapi melihat Renjun yang masih berkutat dengan ponselnya, Zahra berpikir kalau ia akan pulang sendiri malam ini.

"Tan aku pulang dulu ya" pamit Zahra kepada mama Renjun.

"Ren--"

Belum selesai nama itu tersebut, Zahra sudah menyela omongan wanita dihadapanya itu.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now