03

1.9K 204 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

Malam ini Zahra sedang memikirkan omongan mama Renjun siang tadi. Ia pikir, pantas saja kekasihnya itu sangat kecanduan dengan game. Karena semasa kecilnya, ia sudah dibiasakan bermain game oleh orang tuanya.

Zahra yakin ini bukan kemauan Renjun, melainkan karena papa Renjun yang sibuk sehingga tak ada waktu untuk menemani Renjun bermain. Jadilah sang mama membiarkan Renjun bermain dengan dunianya sendiri. Miris kalo kata Zahra.

Seharusnya orang tua bisa memperhatikan anak-anaknya agar anaknya tidak merasa kesepian. Tidak dengan papa Renjun, pekerjaanya lebih penting dari apapun.

Drrrt...drrt..

Zahra sadar ponselnya bergetar, ia langsung melihat kontak nama yang tertera di ponselnya.

Bang Atuy. Kakak laki-laki Zahra,Yuta namanya. Ia memanggilnya bang Yuta hanya di kontak ponselnya saja menamainya Atuy tetapi kadang sesekali Zahra akan memanggilnya sama seperti di ponselnya itu. Dan tanpa pikir panjang Zahra langsung mengangkat panggilan dari abangnya itu.

"Hallo"

"Ra, bisa tolong bukain pintu? Abang ada di depan nih"

"Pintu mana bang?"

"Pintu surga. Ya pintu rumah kita lah, buruu dingin ini woy"

Pintu rumah? Tunggu bang Atuy pulang? -batin Zahra

"ZAHRAAAAA"

Dari tadi Zahra hanya terbengong seolah masih bingung dengan ucapan abangnya di telfon barusan. Ia takut saja kalau malam abangnya itu mengerjainya, karena setau Zahra, abangnya itu akan pulang lusa.

Tapi, Setelah dia mendengar teriakan namanya, ia rasa abangnya benar-benar ada di depan rumahnya. Ia tak hanya mendengar teriakan namanya di ponselnya namun mendengar juga di luar rumahnya. Seakan memastikan, Zahra menengok dari lantai atas kamarnya ke luar. Dan benar, abangnya pulang.

"Bang, lo udah pulang?" tanya Zahra polos. Posisi Zahra sekarang masih diatas kamarnya yang melihat Yuta dari jendela kamarnya.

"Bisa nanya nya nanti? BUKAIN PINTUNYA GUE KEDINGINAN WOY"

Mendengar Yuta teriak, sontak Zahra langsung turun menyusuri tangga dan membukakan pintu untuk Yuta.

"Welcome home bang" kata Zahra sambil menelentangkan tanganya dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Welcome home welcome home, lama banget sih elah buka pintu doang" Yuta mengomel sambil menarik kopernya masuk. Zahra hanya memperhatikanya tanpa berniat untuk membantu.

"Buset ya, punya adek ga guna banget gue"

Yuta mengumpat pada adiknya itu. Bagaimana tidak? sedari tadi Zahra hanya memperhatikan Yuta tanpa berniat membantu Yuta yang tengah sibuk dengan kopernya.

"Ko pulang sekarang bang?" tanya Zahra yang kini tengah berjalan menuju dapur mengambilkan minum untuk abangnya itu.

"Lo ga seneng abang lo pulang?" kata Yuta yang langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tengah.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now