49

1.3K 126 7
                                    

Tidak terasa kini seluruh murid SMA tengah berada di hari terakhir ujan nasional.

Begitupun dengan Renjun yang sudah semangat dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal setiap harinya. Ia berharap, hasilnya akan memuaskan nanti. Mengingat betapa giatnya ia belajar selama satu minggu sebelum ujian, sampai-sampai ia mengurangi waktu bermain bersama sahabat-sahabatnya,

tapi tidak dengan game nya.

Berbeda dengan sahabatnya yang lain, salah satunya Haechan. Sahabatnya yang satu itu asik bermain, dan baru akan belajar di malam saat esok harinya ujian. Tak jarang Renjun melihat Haechan sedang berada di skeatboard lap, climbing, dan terakhir Renjun melihat Haechan jalan-jalan ke mall bersama Zahra.

Ah, Zahra.

Selama sibuk belajar mempersiapkan ujian nasional, Renjun tidak begitu sering memikirkan Zahra seperti hari-hari sebelumnya, ya walaupun terkadang sekilas ia memikirkan mantan kekasihnya itu. Tapi berkat kesibukannya itu, Renjun bisa sedikit melupakan Zahra.

Apakah itu hal yang baik atau buruk?

Renjun tak tahu, karena selama satu minggu itupun Zahra dan Renjun tidak sering bertemu dan mengobrol. Ia tahu bahwa Zahra masih menghindarinya, dan Renjun memilih untuk berdiam diri di kelas dan menggunakan waktunya untuk belajar --dan bermain game.

"AKHIRNYA SELESAI JUGAAA"

Teriakan Haechan sontak membuat teman satu kelasnya terkejut tapi mereka juga turut bahagia karena hari yang mereka tunggu akhirnya berakhir juga. Tidak ada lagi belajar setelah ini, kecuali bagi mereka yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dengan cara mandiri atau melalui SBMPTN.

"Hayuklah makan-makan, rayain kelulusan kita!" seru Haechan.

Jaemin menoyor kepala Haechan sampai membuat anak itu sedikit terjungkal kebelakang, "bapak kau lulus! Baru selesai UN woy, belum kelulusan"

Haechan hanya meringis kesakitan namun masih bisa membela dirinya, "udah pasti lulus, gue jamin!"

"Pede banget lo anjir" kali ini Jeno yang bersuara.

Kemana Renjun? Disaat ketiga sahabatnya tengah berbincang ria, justru Renjun malah tidak bersama mereka.

Oh, jelas tidak. Renjun ada bersama mereka. Hanya saja, Renjun sudah fokus pada ponselnya yang tak lain untuk bermain game.

"ZAHRA!!"

Renjun seketika menghentikan jarinya yang tengah berkutat pada ponselnya. Teriakan Haechan memanggil nama mantan kekasihnya itu membuat Renjun sedikit takut.

Takut kalau dirinya ternyata belum bisa move on dari Zahra. Sudah susah payah Renjun berusaha tidak memikirkan Zahra selama dua minggu, tetapi dengan mudahnya Haechan mendatangkan Zahra padanya.

"Kenapa?" tanya Zahra yang sudah menghampiri empat sekawan ini.

"Makan-makan yuk! Itung-itung rayain kelulusan kita" ucap Haechan bersemangat.

"Emang lo yakin lulus?"

Haechan rasanya ingin sekali melakban mulut Hina. Mengapa semua orang mempertanyakan kelulusan dirinya?

Demi tuhan, Haechan petakilan tapi otaknya masih adaan kok. Di kelas dia selalu mendapat peringkat 5, ya paling turun menjadi 6. Hebat bukan?

Lupakan peringkat Haechan atau tentang ajakn makan-makannya itu.

Kini kita beraluh pada Renjun yang sedang tidak fokus pada game nya. Bahkan beberapa kali karakternya cepat terbunuh semenjak kehadiran Zahra. Renjun tidak bisa fokus!

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now