20

1.1K 122 9
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

"Iya gue Renjun, siapa ya?" tanya Renjun penasaran.

Alih-alih menjawab wanita dihadapanya ini malah tertawa seolah pertanyaan Renjun barusan adalah lelucon.

"Kamu gak inget sama aku?" Renjun hanya menautkan alisnya bertanya-tanya siapa sebenarnya wanita dihadapanya ini.

"Nadia. Inget?" wanita bernama Nadia ini menawarkan untuk berjabat tangan dengan Renjun.

Satu detik, dua detik...

Renjun mengingatnya. Ia sedikit tak percaya bahwa dia akan bertemu Nadia, teman SMP-nya dahulu.

"I-inget ko gue" Renjun membalas jabatan tangan Nadia.

"Kok lo bisa di Jakarta?" tanya Renjun yang masih tak percaya.

"Papa ku pindah tugas ke Jakarta"

"Tolong jangan pake aku-kamu, pake gue-lo aja. Gak nyaman gue hehe" Renjun tersenyum kaku.

"Oh oke. Kam- lo ngapain disini?" tanyanya

Belum sempat Renjun menjawab, Zahra sudah lebih dulu menghampiri Renjun bersama dengan wanita yang Zahra tidak kenal.

"Udah njun, ayuk pul-- siapa?" tanya Zahra bingung. Wajahnya seolah meminta penjelasan dari Renjun.

"Temen SMP aku, Nadia kenalin ini Zahra dan Ra kenalin ini Nadia"

Keduanya berjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing.

"Pacar?" tanya Nadia dan Renjun hanya menangguk dan merangkul Zahra.

"Kalian beneran temen SMP?" tanya Zahra penasaran.

"Sebenerny--" belum sempat Nadia menyelesaikan ucapanya, Renjun lebih dulu berbicara.

"Astaga Ra, aku lupa. Tadi Jaemin telfon kalo mau jenguk Jeno harus sekarang, nanti malem Jeno mau terapi jadi gabisa diganggu."

"Hah? Yaudah kalo gitu ayok buruan" ujar Zahra panik

"Yaudah Nad, kalo gitu gue sama Zahra pamit ya. Duluan" Renjun menarik Zahra sampai wanita itu belum sempat pamit kepada Nadia.

Di dalam mobil, Zahra dan Renjun sama-sama terdiam, tak ada yang membuka suara. Zahra ingin bertanya tapi ia tak tahu harus memulai dari mana jadilah ia memilih untuk bungkam sampai akhirnya tiba di rumah Jeno.

Disana masih terlihat Jaemin yang menunggu Jeno sendiri. Sepertinya Haechan dan Hina sudah pulang lebih dulu.

"Jen maaf ya baru jenguk, abis ngemall tadi hehe" ucap Zahra menghampiri Jeno yang terkulai lemas tak bersadaya karena kakinya yang belum sembuh seutuhnya.

"Maaf juga gue gabisa bawa buah, tadi Jaemin bilang kita harus jenguk lo sekarang kalo malam lo harus terapi jadi gabisa diganggu. Yaudah deh gue buru-buru panik dan gak sempet beliin lo buah"

Jaemin hanya melotot mendengar penuturan Zahra barusan.

"G-gue? Kok gue?" tanya Jaemin yang bingung mengapa namanya disebut-sebut oleh Zahra tadi.

"Lo tadi nelfon Renjun kan dan bilang kalo malem Jeno harus terapi jadi gabisa dijenguk?" Jaemin masih bingung dengan maksud Zahra.

Disatu sisi, Jaemin melihat Renjun dengan wajah yang mengartikan bahwa ia harus mengangguk atas ucapan Zahra barusan. Jaemin semakin bingung, jadilah ia menurut kepada Renjun.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now