28

1K 116 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

Sorry for typo(s)

•••

"Pagi njun"

Renjun terkejut dengan suara itu, tak hanya Renjun, Zahra pun sama terkejutnya. Mereka berdua menoleh ka asal sumber suara, Nadia disana.

"P-pagi" jawab Renjun canggung. Bagaimana ia tidak canggung? ada Zahra disana yang pasti kekasihnya itu akan berpikiran macam-macam.

"Pagi Zahra"

Oh rupanya Nadia tak melupakan Zahra disana, buktinya ia menyapa wanita itu sehabis Renjun menjawab sapaanya.

"Pagi" Zahra memancarkan senyumannya.

"Ke kelas bareng?"

"boleh"

Bukan Renjun yang menjawab, melainkan Zahra. Jadilah mereka bertiga jalan berdampingan dengan posisi Renjun yamg berada di tengah.

"SENANGNYA DALAM HATI, BILA BERISTRI DUA~"

Bisa tebak siapa yang bernyanyi?

Siapa lagi kalau bukan Haechan? Ya, laki-laki itu datang dari belakang lalu dengan tiba-tiba bernyanyi sambil berjoget seperti ia menikmati lagu yang ia nyanyikan.

Renjun sendiri sudah ingin melemparkan sepatunya ke muka Haechan. Namun ia tahan, ia tak mau menjadi pusat perhatian apalagi ini masih pagi.

"Ra" panggil Haechan yang ikut jalan berdampingan disamping Zahra dan Zahra hanya bergumam.

"Lo gak mau nyanyi?" lanjutnya

"nyanyi apa?" jelas Zahra bingung, apa yang harus ia nyanyikan? dalam rangka apa ia harus menyanyi?

"SATU ATAU DUA PILIH AKU ATAU DIA YANG ENGKAU SUKA~"

Setelah bernyanyi, Haechan lari untuk menghindari pukulan yang bisa saja Zahra berikan saat ini.

"Sialan Haechan!" Zahra hanya mengumpat yang hanya dapat didengar oleh Renjun dan Nadia.

Sampai di lobi sekolah, Zahra akhirnya memisahkan diri untuk ke kelasnya sendiri. Berbeda dengan Renjun yang ke kelasnya bersama Nadia. Zahra tak cemburu, sama sekali tidak toh Nadia juga sekelas dengan Renjun.

Zahra datang dengan kekesalannya pada Haechan, sampai Hina di kelas pun bertanya-tanya apa yang sudah laki-laki itu perbuat sampai Zahra kesal seperti ini?

"Gitu ceritanya, nyebelin gaksi itu manusia? untung suaranya bagus"

Hina hanya terkekeh mendengar umpatan demi umpatan yang Zahra berikan untuk Haechan.

Mungkin biasanya Zahra yang akan mendengarkan Hina mengumpat untuk Haechan. Tapi sekarang Hina yang mendengarkanya.

-

Kelompok Renjun berhasil mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah dari teman-teman kelasnya.

Bagaimana tidak? Nadia yang menjelaskan materi pada presentasi kali ini. Ia menyampaikan materi dengan sangat baik dan lancar tanpa hambatan.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now