19

1.3K 129 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

Pagi ini sama seperti pagi biasanya, Renjun menjemput Zahra kerumahnya untuk berangkat sekolah bersama.

Menunggu Zahra di ruang tv sambil memainkan ponselnya sudah menjadi kebiasaan Renjun tiap pagi kalau menjemput Zahra. Jadi wanita itu tidak asing lagi dengan sikap Renjun yang masih saja memperdulikan gamenya.

Hari ini hari senin, itu tandanya semua murid akan mengadakan upacara bendera. Baik siswa maupun siswi menaati upacara dengan tertib dan khidmat sampai akhir upacara.

Upacara kali ini juga sebagai pengumuman kemenangan tim basket sekolah mereka dan mengundang seluruh pemain ke hadapan semua murid dan mendapat medali setiap orangnya.

Zahra bisa melihat bagaimana bahagianya Renjun didepan sana. Tentu saja laki-laki itu bahagia, karena mampu memimpin dan membawa tim basketnya menang kemarin.

Terdengar sorak meriah dan tepuk tangan dari seluruh peserta upacara yang berarti ikut senang atas kemenangan basket sekolahnya.

"Selamat yah, bapak bangga sama kalian" ucap pak Pras sambil menyalami dan memeluk anak didiknya.

Setelah pengumuman itu, upacara benar-benar selesai dan semua siswa dan siswi dipersilahkan masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

Sebenarnya Zahra ingin memberi selamat lagi kepada Renjun sekarang, tapi mengingat guru jam pertamanya bisa dibilang guru killer, Zahra tak ingin ambil resiko. Lagi pula ia juga sudah memberi selamat padanya kemarin.

Zahra mengikuti jam pelajaran pertama dengan baik. Namun tidak dengan Hina.

"Ngeselin banget emang tu guru, tiba-tiba suruh maju ya gue belum baca apa-apa anjir. Bikin malu ihh sebel guee"

Hina dari tadi misuh-misuh sambil mengumpat tak jelas. Pasalnya, saat jam pertama tadi ia disuruh maju menjelaskan materi tentang reproduksi wanita. Hina belum baca sama sekali, sehingga ia tidak bisa jawab. Alhasil, ia dimarahi oleh guru dan dihukum selama tiga puluh menit untuk berdiri depan papan tulis. Bagi Hina itu memalukan.

Yang Hina rasakan hanya malu dan kesal terhadap guru biologinya tersebut. Selesai pelajaran tersebut, Hina langsung mengumpat dan memukul-mukul meja tak jelas. Zahra melihatnya hanya tertawa sekalihus kasihan melihat sahabtnya dihukum tadi.

"Lain kali baca. Tau sendiri bu Wendy kaya gimana hm" itulah nasihan Zahra sejak Hina sudah misuh-misuh sendiri.

-

"Jadi gimana Haechan? Siapa pendiri  Syarekat Islam?" tanya guru sejarah, pak Yuno.

"Bukan bapak saya sih yang jelas" jawab Haechan santai. Mati-matian ia menahan malu karena ia menjadi pusat perhatian sekarang.

Akibat jawaban konyolnya itu, Haechan dihukum dan disuruh keluar kelas oleh pak Yuno.

Jam pelajaran pertama kelas Renjun adalah sejarah. Dan pagi ini waktunya beberapa kelompok untuk presentasi mengenai kebangkitan nasional.

Saat sedang ada yang presentasi, Haechan malah tertidur dibangkunya. Tidak ada yang menyadarinya, karena ia duduk dibelakang sendiri. Tidak ada yang mengingatkanya karena teman sebangkunya-- Jeno tidak masuk karena masih belum pulih. Jadilah ia ketiduran selama presentasi.

Melihatnya, Renjun dan Jaemin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah dari sahabatnya yang satu itu.

Jam pertama selesai, Haechan memasuki kelasnya sambil mengumpat yang Renjun ketahui umpatanya pasti untuk guru sejarahnya.

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now