04

1.6K 175 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih
🙏

•••

"Bawa pacar lo ke rumah dong, gue mau kenalan" tanya Yuta kepada Zahra yang kini tengah asik menonton tv.

"Nanti kapan-kapan gue kenalin" kata Zahra tanpa berniat mengalihkan pandanganya dari tv.

"Lo sama pacar lo sama aja"

"Eh"

"Iya sama. Kalo udah fokus sama sesuatu kayanya yang disekitarnya ga ditengok"

Mendengar ucapan Yuta barusan membuat Zahra terbengong sebentar. Apa iya? Tidak mungkin, ia berbeda dengan Renjun. Abangnya tidak tahu saja bagaimana Renjun lebih tidak peduli dengan sekitarnya jika dia sudah fokus dengan game sialanya itu.

"Kuliah lo gimana bang?" sebenarnya Zahra ingin menanyakan hal ini kepada Yuta kemarin malam. Namun ia pikir, pasti abangnya kelelahan jadilah ia tidak jadi menanyakannya kemarin.

"Ya gak gimana-gimana. Gue udah skripsi, tinggal kelulusan ajasih. Dateng ya nanti kelulusan gue"

"Ke Jepang?" tanya Zahra menatap Yuta yang tengah fokus pada ponselnya. Ntahlah apa yang sedang dilakukan abangnya, ia tak peduli.

"Ke Asgard. Mantep kan gue" kata Yuta.

"Hah?" Zahra masih bingung

"Ya ke Jepang lah. Masa gue kuliah di Jepang terus kelulusan di negara lain kan gak lucu. Ih gemes gue, untung adik" kata Yuta sambil mencubit pipi Zahra.

"Lo gak ada pacar di sana bang? Kan cewek Jepang cakep-cakep tuh" tanya Zahra. Kini tv nya terabaikan, Zahra lebih memilih untuk berbincang-bincang dengan abangnya yang sudah satu tahun ini tidak ia temui.

"Emangnya gue lo apa? Disana gue fokus belajar, gaada tuh mikirin pacar." Yuta kembali fokus pada ponsel yang dipegangnya.

"Hilih gak usah sok deh lo bang, gua yakin mantan lo banyak. Secara lo kan playboy waktu SMA" setelah mengatakan itu, Zahra berhasil mendapatkan satu bantal dimukanya.

Keributan kecil inilah yang Zahra rindukan. Abangnya itu kadang menyebalkan, jahil, dan ada saja kelakuan Yuta yang membuat Zahra mengumpat seharian. Namun saat Yuta pindah ke Jepang untuk kuliah, ia merindukan semua kejahilan Yuta selama bersamanya.

Yuta kuliah di Jepang dengan jurusan arsitektur karena sejak kecil cita-citanya menjadi arsitek. Kalian pasti bingung, kenapa Yuta kuliah jauh-jauh di Jepang sedangkan di Indonesia juga banyak?

Saat itu, nenek Zahra dan Yuta jatuh sakit di Jepang sehingga tak ada yang bisa mengurusnya. Jadilah Yuta mengambil universitas di Jepang untuk melanjutkan kuliahnya.

Jadi begini pemirsa, papa Yuta dan Zahra itu orang Jepang dan mama mereka orang Indonesia. Jadi tak heran kalau Yuta memiliki nenek di Jepang. Orang tua mereka berdua kini telah tiada, mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat saat menuju Jepang sekitar tiga tahun yang lalu.

Nenek mereka pun meninggal satu tahun yang lalu, Zahra sempat pergi ke Jepang untuk melihat yang terakhir kalinya. Dan kini hanya Zahra yang Yuta punya sekarang. Yuta harap, ia bisa membahagiakan Zahra dengan caranya sendiri.

•••

"Kayaknya gue gamau ikut tanding kali ini"

"HAH?!"

Jeno,Jaemin dan Haechan kompak berteriak saat mendengar ucapan Renjun barusan.

Stay With Me  [RENJUN]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt