43

1.1K 127 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen, satu vote dari kalian sangat berharga. Terimakasih🙏

•••


Jam kosong adalah waktu yang sangat disukai oleh semua murid. Mereka bisa bermain,tidur, mengobrol santai, bahkan menghabiskan jam kosong di kantin. Sedikit dari mereka yang menggunakan jam kosong untuk belajar.

Seperti Renjun,Jaemin, dan Haechan sekarang ini. Ketiganya memanfaatkan jam kosong dengan bermain game di ponselnya.

"AWAS ITU DI BELAKANG!" teriak Jaemin yang matanya masih fokus pada layar ponselnya.

"AH ANJING! MATI KAN GUA!" kini Haechan yang berteriak.

Haechan menaruh ponselnya di atas meja, lalu melihat Renjun yang sangat anteng saat bermain game. Sungguh Haechan bingung, bagaimana bisa sahabatnya yang satu itu bisa menahan umpatan-umpatan yang harusnya terlontar selama permainan berlangsung.

Merasa bosan karena karakter dirinya mati pertama, Haechan memilih untuk melihat sekeliling kelas. Dan ia baru menyadari bahwa Jeno tidak ada di sampingnya.

"Jeno kemana, Jaem?" tanya Haechan tapi sayangnya Jaemin tidak menggubris pertanyaan Haechan.

Kesal karena tidak di gubris, kini Haechan bertanya lagi dengan mengguncangkan tubuh Jaemin. "Jaem, si Jeno kemana?"

"HAECHAN KAMPRET!!"

Karakter Jaemin pun ikut mati saat dirinya tak fokus karena sura Haechan yang mengganggu.

"Jeno kemana?" Haechan masih bersikeras untuk mendapatkan jawaban dari Jaemin.

"Mana gua tau, kan gua Jaemin" dengan cepat Haechan memukuk kepala Jaemin dengan bukunya.

"Berisik bangetsih kalian!" Renjun berdiri lalu meninggalkan kelas dan kedua sahabatnya itu yang sedari tadi mengganggunya.

Mencari tempat untuk melanjutkan permainannya, Renjun memilih taman depan kelasnya yang sudah tersedia bangku di sana.

"Njun" tanpa Renjun menoleh pun dirinya sudah tahu siapa pemilik suara yang entah kapan sudah berada di sampingnya ini.

Renjun masih diam tak berkutik, dirinya masih fokus pada kayar ponselnya. Tak menoleh sedikitpun.

"Pantes, Zahra putusin lo" kalimat itu membuat Renjun menoleh ke arah Jeno dan menatap lelaki itu intens. Tak lama, fokusnya kembali pada layar ponselnya.

Jeno menghela nafasnya kasar, "tadinya gue mau kasih lo kesempatan" Renjun tak menggubris ucapan Jeno meskipun di dalam hatinya ia mempertanyakan apa maksud dari ucapan sahabatnya itu.

"Tapi liat lo kaya gini, kayanya enggak deh" Renjun menoleh kearah Jeno, untuk bertanya "maksud lo?"

Jeno menyeringai, "gue tau lo masih sayang sama Zahra. Dan gue rasa, dia juga gitu"

"Karna itu, gue mau kasih kesempatan untuk lo buat balikan sama Zahra" Renjun menyelesaikan permainannya dan benar-benar memusatkan perhatiannya pada Jeno. "Tapi kayanya gajadi"

Sontak membuat Renjun menyerengitkan dahinya bingung "Maksud lo gajadi?"

Lagi-lagi Jeno menyeringai, "lo nya aja masih candu banget sama game. Kalo gue kasih kesempatan itu, mungkin kalian bakal berakhir kaya sekarang lagi"

Stay With Me  [RENJUN]Where stories live. Discover now