7. Di Mulainya Pertandingan

38.3K 2K 19
                                    

Selama di kantin Aldran hanya diam tak berkutik membuat kedua temannya bingung dan lebih memilih mengajaknya ke tempat pertandingan yang akan segera di mulai.

Aldran sudah bersiap-siap di bangku yang di sediakan khusus untuk para peserta. Hingga matanya tak sengaja menangkap sosok yang selalu ada dalam pikirannya. Nara.

Ia memperhatikan Nara hanya dari kejauhan memperhatikan setiap gerak-gerik gadis itu. Setiap ia merapihkan helaian rambut yang tak terikat dan di biarkan tergerai walau hanya sedikit. Tidak di sangka Aldran tersenyum.

"Di balik sikap lo yang cuek dan keliatan tomboi, ternyata lo bisa anggun gini juga ya." Aldran berbicara sendiri lalu tersenyum sembari menatap ke arah Nara walau gadis itu tidak melihatnya.

"Siapa yang anggun Al?" seseorang tiba-tiba ada di samping Aldran membuatnya terkejut.

"Eh! Bapak ngagetin aja sih pak." kesal Aldran.

"Kamu juga malah senyum-senyum sendiri, ayok kamu siap-siap pertandingannya akan segera di mulai." Jelas Pak Darto selaku pelatih taekwondo di sekolah Binar Bangsa.

"Siap pak!" balas Aldran.

Setelah pak Darto pergi ia kembali melihat Nara yang saat itu Nara pun sedang memperhatikan Aldran. Ketika menyadari mereka saling menatap Nara membuang muka ke arah lain membuat Aldran terkekeh, wajahnya yang tampan bertambah tampan dengan ia sedang tersenyum.

Namun, seketika kekehannya hilang ketika ia melihat seseorang yang duduk di samping Nara dan menjadi Partner Nara. Tangannya mengepal kuat ada rasa kebencian di hatinya pada seseorang itu.

"Daren!" ucapnya dengan suara pelan namun tersirat kebencian di dalamnya.

**

Sekarang giliran Aldran yang bertanding dan lawannya adalah Daren dari SMA Nusa Muda. Ia bersiap di tengah area pertandingan menatap benci lawannya itu.

"Sebentar lagi lo kalah!" ucap Daren tanpa suara namun itu masih di mengerti oleh Aldran dan itu membuat emosinya naik.

Sebelum lo ngalahin gue lo udah gue buat pingsan! Batin Aldran.

Wasit memberikan aba-aba di mulai. Aldran dan Daren bersaing sengit. Terkadang Aldran seperti membabi buta Daren karena emosinya namun wasit berjaga untuk melerai mereka.

Daren mendapat pukulan di wajahnya membuat ia kehilangan keseimbangan dan jatuh. Namun, kesadarannya masih ada. Ia bangun untuk melawan Aldran yang cukup kuat.

Priitt!

Namun, sayang waktu pertandingan antara Daren dan Aldran sudah selesai. Ia mengepal keras tangannya. Dan Aldran mengeluarkan smirk nya itu yang terlihat seperti penjahat berdarah dingin.

"Gue menang!" Aldran berucap dan tersenyum miring kepada Daren.

Aldran pergi ke tempat duduknya sembari merapihkan rambutnya yang di sisir ke samping aga ke atas itu. Banyak kaum hawa dari sekolah lain yang terpesona dengan ketampanan Aldran yang memukai. Kecuali Nara, ia hanya diam melihat dan mendengar pujian dan kekaguman para kaum hawa di sekitarnya.

Malah ia juga sebenarnya seperti merasa bersalah pada Aldran, ia berusaha menghancurkan Aldran, namun Aldran malah membantunya. Jika waktu balapan itu tidak ada Aldran mungkinn kini nyawanya suda menghilang.

"Ra ayok!" panggil Pak Danu membuyarkan lamunan Nara. Ia segera beranjak ke tempat di mulai pertandingan.

Pokonya gue harus bisa! Semangat Nara dalam hati.

Ia melihat sekilas ke arah Aldran. Aldran yang melihat Nara menatapnya ia segera tersenyum dan itu sontak membuat jantung Nara berdebar. Jadi ia ketahuan memperhatikan Aldran? Wajahnya pasti sudah memerah kali ini.

"Semangat Ra!" ucap Aldran sedikit keras dan menjadi sorotan. Dan Nara malu akan hal itu. Pasti wajahnya sudah memerah di tambah lagi jantungnya yang sudah berdegup lebih kencang.

Sialan lo Al, lo dah bikin gue malu. Batin Nara.

Nara melawan siswi dari SMA Binar Bangsa juga. Ia mengeluarkan jurus-jurus andalannya yang di turunkan dari Om Denis. Dan tatapan Aldran tak lepas dari Nara yang sedang bertanding.

"Dia jago juga ya." ucap Adi tiba-tiba sudah duduk di samping Aldran. Aldran hanya mengangguk sebagai jawaban. Pandangannya tak lepas dari Nara di depan sana.

"Cie yang merhatiin dia mulu...suka ya lo?" tebak Adi dengan nadanya yang receh. Aldran menoleh ke arah Adi dengan tatapan datarnya.

"Ga! Siapa yang bilang?" elak Aldran.

"Itu merhatiin mulu tadi gue liat juga senyum-senyum gitu." goda Adi sembari mencolek dagu Aldran dan langsung di tepis olehnya.

"Ih paan sih lo. Emang salah kalau gue liatin yang lagi tanding? Kan gue punya mata!" Aldran terus mengelak padahal ia benar-benar memperhatikan Nara sedari tadi.

"Awas sukaaaa!!!" teriak Adi lalu pergi meninggalkan Aldran dengan tawanya.

**

ALNARA

VOTE+COMEN

ALNARA [COMPLETE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora